SuaraBogor.id - HUT Bhayangkara ke 76 tentunya mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani.
Menurut Arsul Sani, polisi harus lebih humanis lagi pada peringati HUT Bhayangkara ke 76 ini.
Dia menginginkan keseimbangan itu terus ditunjukkan Polri dalam keseharian menghadapi dinamika di masyarakat.
“Harapan, Polri ke depan lebih menunjukkan diri sebagai polisi sipil. (Sebagai) polisi yang meletakkan keseimbangan dalam tugas-tugas penjagaan kamtibmas dan penegakan hukum antara ketegasan dan kemanusiaan, antara pendekatan keamanan nasional dengan penghormatan terhadap HAM,” kata Arsul Sani, mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Rabu (6/7/2022).
Baca Juga:Polisi Turki Bubarkan Pawai LGBT
“Prinsip-prinsip keseimbangan itu sebenarnya telah diletakkan dalam konsep Polri Presisi,” sambungnya.
Sejauh ini diakuinya, bahwa keseimbangan antara kebutuhan menjaga keamanan dan penegakan hukum dan penghormatan terhadap HAM menunjukkan kemajuan.
Ini antara lain diwujudkan dengan dikembangkannya pendekatan keadilan restoratif dalam kasus-kasus hukum.
Arsul menyampaikan, Polri kini lebih humanis dalam mengamankan jalannya kegiatan unjuk rasa.
“Juga pendekatan yang soft dalam mengahadapi unjuk rasa,” katanya.
Baca Juga:Heboh Acara Dangdutan Berujung Rusuh, Diduga Dipicu Aksi Saling Senggol Penonton
Di sisi lain, Arsul juga menyebut soal ketegasan pimpinan Polri, dalam hal ini Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terhadap para oknum.
Terakhir, dia berharap kerja-kerja Polri yang semakin positif ditingkatkan agar suara publik soal ‘penegakan hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas’ semakin berkurang.
“Juga ketegasan pimpinan Polri dalam menindak pelanggaran para anggotanya. Komisi III berharap kedepan hal-hal positif yang telah dicapai Polri bisa ditingkatkan. Terutama di bidang penegakan hukum, agar makin mengecil suara di ruang publik bahwa penegakan hukum kita masih tebang pilih dan tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” ungkapnya.