Tinggi Gelombang Capai 5 Meter, Wisatawan dan Nelayan Dilarang Mendekati Kawasan Pantai Selatan Cianjur

"Di pantai selatan tidak berisiko terjadi tsunami, namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan," ujarnya.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 31 Agustus 2022 | 15:15 WIB
Tinggi Gelombang Capai 5 Meter, Wisatawan dan Nelayan Dilarang Mendekati Kawasan Pantai Selatan Cianjur
ILUSTRASI gelombang tinggi. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra]

SuaraBogor.id - Wisatawan dan nelayan dilarang mendekati wilayah pantai selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan. Hal tersebut disebabkan oleh gelombang tinggi yang melanda kawasan itu beberapa hari ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat kini menyiagakan sekitar seratus relawan di tiga wilayah kecamatan di kawasan pantai selatan hingga beberapa hari ke depan guna memantau dampak gelombang tinggi.

Anggota Relawan Tangguh Bencana (Retana) ditugasi memantau kondisi gelombang serta mencegah nelayan dan wisatawan mendekati kawasan pantai saat gelombang tinggi datang.

"Laporan yang kami dapat hari ini gelombang tinggi melanda Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun, Pantai Sereg dan Apra di Kecamatan Sindangbarang, dan Pantai Lugina di Kecamatan Agrabinta. Ketinggian gelombang mencapai lima meter," kata Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga:BPBD Sulawesi Tengah: 500 Jiwa Lebih Korban Banjir Mengungsi

Dia mengatakan bahwa warga dan nelayan yang tinggal di sekitar kawasan pantai sudah diimbau agar segera mengungsi jika air laut sampai meluap ke daratan

Rudi menekankan pentingnya peningkatan kesiapsiagaan mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi bisa datang dalam beberapa hari ke depan.

"Di pantai selatan tidak berisiko terjadi tsunami, namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Warga, terutama nelayan, sudah jeli membaca tanda alam dan diminta segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.

Seorang nelayan di kawasan Pantai Sereg di Kecamatan Sindangbarang, Rahmat Efendi, mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir nelayan berhenti melaut dan hanya mencari ikan di daerah pinggiran perairan menggunakan jaring karena kondisi cuaca tidak mendukung.

"Hari ini gelombang yang terjadi cukup tinggi, mencapai lima meter, sehingga rentan terjadi kecelakaan laut. Tidak ada nelayan yang berani melaut. Cuaca seperti ini merupakan siklus tahunan, sehingga selalu diwaspadai nelayan dan warga di pesisir," katanya. [Antara]

Baca Juga:Belum Ada Kejelasan dari Pemkab Cianjur, Warga Kampung Gotong Royong Bikin Jembatan Darurat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini