Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Turun karena Kasus Ferdy Sambo, Dokter Richard Lee: Kita Tetap Butuh Polisi

Banyak warganet yang turun membenarkan hal tersebut dan memberikan opininya di media sosial. Seperti yang dilakukan oleh dokter spesialis kecantikan, dr. Richard Lee.

Hairul Alwan
Sabtu, 24 September 2022 | 10:53 WIB
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Turun karena Kasus Ferdy Sambo, Dokter Richard Lee: Kita Tetap Butuh Polisi
Dokter Richard Lee [Instagram]

SuaraBogor.id - Akibat terungkapnya kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdi Sambo membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menurun.

Banyak warganet yang turun membenarkan hal tersebut dan memberikan opininya di media sosial. Seperti yang dilakukan oleh dokter spesialis kecantikan, dr. Richard Lee.

Dalam unggahan video di akun TikTok pribadinya @drrichardlee, ia turun memberikan komentar terhadap video yang tengah viral menyangkut cara Listyo Sigit Prabowo untuk membangun kembali citra Polri dengan adanya kasus pembunuhan tersebut.

"Waduh kalau baca komentarnya ya orang rata-rata gak percaya lagi dengan polisi. Yang jadi permasalahan adalah tetep aja kita butuh polisi bukan arti kita gak butuh polisi. Besok-besok kalau terjadi huru-hara, kecurian, kemalingan tetep aja yang kita cari nomor 1 adalah polisi," katanya dr. Richard di awal video

Baca Juga:Viral Wanita Ini Singgung Reza Arap Selingkuh, Itu Bukan Hal Mengejutkan: Selingkuh itu Habit

"Tetep polisi itu adalah andalan dan panutan di Republik Indonesia ini, ya bukan satpam BCA bukan TNI atau bukan kopi Johny, sudah jelas kita carinya polisi. Nah yang kita lakukan ini adalah kritik yang membangun karena kita sangat mencintai polisi dan sangat kecewa atas kejadian ini," jelasnya

Dr. Richard Lee juga mengatakan bila saat ini adalah momen yang sangat tepat bagi Polri untuk memperbaiki citranya agar kepercayaan publik kembali pulih. Ia bahkan menyentil berbagai hal yang kurang baik tentang Polri dimana menurutnya itu sudah menjadi rahasia umum dimasyarakat.

"Nah tugasnya adalah untuk bapak Listyo Sigit, untuk bapak Kapolri Republik Indonesia bagaimana ni cara memperbaiki, inilah momennya untuk memperbaiki. Saya yakin bapak tau, yakin saya bapak tau karenakan Kapolri mulainya juga dari bawah, bapak pasti tau bagaimana proses rekrutmen polisi yang kalau gak ngasih duit, susah masuk," ucap dokter tersebut

"Bapak juga pasti tau kasus-kasus yang gak pakai pelicin gak bisa diproses, bapak pasti juga tau banyak banget kriminalisasi. Bapak pasti tau juga banyak banget kasus titipan, tebang pilih bahkan kalau kita ngomong kasus FS pak itu sial aja pak ketahuan yang gak ketahuan banyak banget pastinya kasus-kasus yang disetting oknum tertentu," imbuhnya

Ia juga menyayangkan karena hal tersebut banyak anggota polisi yang telah menjalankan tugas dengan baik ikut menanggung stigma negatif publik.

Baca Juga:Bharada E Mengaku Gelisah Saat Perjalanan ke Duren Tiga hingga Berdoa di Toilet

"Nah, sedangkan masih banyak polisi yang sebenarnya baik, polisi yang bekerja sesuai dengan marwah kepolisian cuma dirusak oleh banyak oknum di kepolisian. Kita tu hanya pengen polisi itu diperbaiki pak, nah caranya bagaimana ? Mungkin itu bisa bapak share ke masyarakat pak. Karena kita gak pengen kejadian ini terulang lagi, kita tu pengen bangga pak dengan kepolisian Republik Indonesia," ucapnya kembali

Unggahan tersebut sontak mendapat beragam komentar dari warganet, mereka bahkan membagikan cerita singkat saat berhubungan dengan polisi.

"saya pernah beberapa kali berurusan sama polisi tp kok semua harus pake duit ,kalau di bilang oknum tp kok semua ya ?? apa secara kebetulan aja saya," kata akun @ba****na.

"bang Richard ini pengalaman saya saya pernah kehilangan tapi pas saya minta proses ke polisi malah di minta duit terus kasus kehilangan ga di proses," imbuh @z****o.

"tetapi polisi di negara sy harus viral dlu," ungkap @C****y. "saya lebih percaya .pak TNI," timpal @ba****L.

"mintak surat kehilangan ATM aja di mintak uang 20ribu," ucap @De****23.

Kontributor : Mira puspito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini