Situ Citongtut Sering Tercemar Limbah, Warga Minta Polisi dan DLH Buka Mata

Menurutnya, dari beberapa tahun terakhir, peristiwa pencemaran setu oleh limbah yang diduga B3 ini kerap terjadi di awal tahun.

Andi Ahmad S
Jum'at, 11 November 2022 | 05:20 WIB
Situ Citongtut Sering Tercemar Limbah, Warga Minta Polisi dan DLH Buka Mata
Ribuan ikan mati di Situ Citongtut, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga menimbulkan bau busuk yang dikeluhkan warga sekitar, Selasa (2/2/2021). [ANTARA/M Fikri Setiawan]

SuaraBogor.id - Aparat kepolisian dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor diingatkan soal pencemaran limbah tahunan yang kerap terjadi di Situ Citongtut, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

"Kita sama-sama mengingatkan saja, untuk sama-sama mengontrol beberapa aliran-aliran air, karena ini sudah di akhir tahun," kata Ketua Pelaksana Forum Grup Discussion (FGD) peduli lingkungan, Arief Pemana, Kamis (10/11/2022).

Menurutnya, dari beberapa tahun terakhir, peristiwa pencemaran setu oleh limbah yang diduga B3 ini kerap terjadi di awal tahun.

Di lokasi yang sama, Plt Penegakkan hukum lingkungan dan Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PHLPB3), Dyan Heru pun turut mendukung sosial kontrol yang dilakukan melalui FGD ini.

Baca Juga:Taqy Malik Gunakan Uang Hasil Lelang Sepeda, dari Tersangka Investasi Robot Trading Untuk Bangun Masjid di Bogor

"Saya berharap tidak sampai disini saja, tapi ada sisi diskusi lain lalu kita harapkan juga bagaimana sisi eksekusi di lapangan, terus koordinasi dijalankan. Kami dengan TNI-POLRI selama ini juga sudah melakukan koordinasi dalam setiap pengawasan. Kami harap kita akan mengulangi kesuksesan citarum harum itu terulang kembali," ujarnya.

Dyan pun berjanji, pihaknya akan memasang kamera pengawas di sepanjang aliran sungai Cileungsi yang rawan sekali terjadinya pencemaran limbah industri.

"Kami berjanji akan kami laksanakan pemasangan CCTV, kalo tidak di tahun ini, tahun depan, pengajuan kemarin sudah diperbaharui dengan total anggaran sekitar 200 juta untuk 8 titik krusial," tuturnya.

Sementara itu, Senior Technical Engineer dan Support Manager PPLI, Muhammad Yusuf Firdaus mengatakan, pihaknya hadir dalam FGD tersebut guna menunjukkan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

Yusuf menyebut, perkara lingkungan, bukan hanya menjadi tugas pemerintah ataupun intansi terkait, namun sudah menjadi tugas perseorangan.

Baca Juga:Warga Bogor Yang Lahir Tanggal 10 November Bakal Dapat Ini dari Polisi

Ini perlu ada keterlibatan semua pihak, tidak hanya dari aparatur negaranya yang sudah membuat rangkaian regulasi. Kemudian ada juga penegak hukum. Kemudian ada juga sektor swasta selaku fasilitas pengelola. Jadi kalau kami dari PPLI sangat apresiasi dengan kegiatan ini," urainya.

Yang perlu diperhatikan, lanjut Yusuf, ketika ada perusahaan penghasil limbah ini mau bekerjasama dengan pengelola limbah B3 harus dipastikan pengelola limbah tersebut sudah memiliki izin dari permerintah.

"Si penghasilnya harus tau track record perusahaannya. Kemudian pengelola limbah harus tau pengelolaannya seperti apa," pungkasnya.

Kontributor: Egi Abdul Mugni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak