SuaraBogor.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi terkait viralnya sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga mencabut label gereja, di tenda bantuan korban gempa Cianjur.
Ridwan Kamil mengatakan, bahwa pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur sangat disayangkan.
"Bencana ini datang tidak pilih-pilih dan pastinya mendampaki semua orang, semua pihak dan semua golongan di Cianjur tercinta ini," katanya.
Yang membantu bencana pun kata RK datang tidak pilih-pilih, datang dari semua pihak, dari semua golongan, kelompok, apapun keyakinan atau agamanya.
Baca Juga:Sisir Daerah Terisolasi Pasca Gempa Cianjur, Polri Kerahkan Tim Drone Korps Brimob
"Berdirinya Bendera, spanduk, baliho, stiker dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka," jelasnya.
Karenanya, pada Sila ke-2 Pancasila kata Kang Emil, Kemanusiaan Yang adil dan Beradab harus dijunjung dengan baik dan dipraktekkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan.
"Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari. Hatur Nuhun. Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan," tukasnya.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, bahwa pencopotan tersebut seharusnya tidak dilakukan.
Sebab, mungkin pihak yang memberikan bantuan tidak memiliki maksud tertentu selain kemanusiaan.
Baca Juga:Tim Medis Pertamedika IHC dirikan Posko dan Kegiatan trauma healing untuk Pemulihan Gempa Cianjur
Namun Herman berharap, dalam gerakan kemanusiaan, para donatur tidak menonjolkan label tertentu dari kelompoknya.
"Pencopotan itu salah, tapi menonjolkan label juga tidak benar. Kita sama-sama saling mengerti," katanya kepada wartawan.