Pengusaha Madu Asal Siantar Tuai Kesuksesan dan Berdayakan Masyarakat Berkat BRI

Untuk memasarkan produknya, Aam dan Sabariah membuat galeri di depan kediamannya.

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Minggu, 30 April 2023 | 17:11 WIB
Pengusaha Madu Asal Siantar Tuai Kesuksesan dan Berdayakan Masyarakat Berkat BRI
Pengusaha Madu Asal Siantar Tuai Kesuksesan dan Berdayakan Masyarakat Berkat BRI. (Dok: BRI)

SuaraBogor.id - Aam Hasanudin (56) dan Sabariah Harahap (54) adalah pengusaha madu lebah ternak, yang mampu memberdayakan dan meningkatkan ekonomi pelaku UMKM di bidang yang sama di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Dalam mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat, pasangan suami istri tersebut mendapat bantuan akses permodalan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Aam menuturkan, secara pribadi dirinya sudah menggagas pengembangan lebah madu sejak 1987. “Kemudian dari situ saya berpikir memanfaatkan areal di belakang rumah dan akhirnya istri saya, saya bina jadi peternak juga. Pada 1993 mulai kami rintis peternakan lebah madu di belakang rumah,” ujarnya.

Lama kelamaan peternakan lebah madu yang diberi nama Flora Aek Nauli tersebut mulai dikenal masyarakat. Sebab, semakin banyak msyarakat yang dididik oleh Aam untuk berternak lebah madu. Dengan demikian, peternakan yang dikelola suami istri itu kerap mendapat kunjungan dari berbagai instansi.

Adapun menurut Sabariah, sejak 1993 dirinya berpikir Aam sering melakukan penyuluhan dan pelatihan terkait ternak lebah madu dan madu murni yang dihasilkannya. Namun di sisi lain masyarakat yang mengikuti pelatihan sering bertanya, ke mana harus memasarkan madunya?

Baca Juga:Resmi, David da Silva Tinggalkan Persib Bandung

“Dari situ jiwa bisnis saya timbul, kenapa tidak kami tampung madu yang dipanen masyarakat. Saya tadinya jualan pakaian. Kemudian saya berpikir kenapa tidak fokus di madu saja,” ujar perempuan yang dinikahi Aam pada 1991 tersebut.

Menurut Sabariah, dengan fokus pada peternakan lebah madu, dia dan sang suami memiliki dua keuntungan. Pertama adalah bisnis. Kedua, menyalurkan idealisme melalui edukasi pengembangan usaha perlebahan. Idealisme tersebut tak lepas dari latar belakang pendidikan Sabariah yaitu sebagai guru SMP.

Karena hal tersebut, usaha Sabariah dan sang suami kian dikenal. Mereka pun mengikuti pelatihan dan pengembangan UMKM di Pematang Siantar dan sering mengikuti pameran produk segmen usaha tersebut.

Untuk memasarkan produknya, Aam dan Sabariah membuat galeri di depan kediamannya. Suami istri tersebut memasarkan pula produk madunya kepada komunitas pengajian yang memiliki koperasi.

Dapat Akses Pembiayaan BRI

Baca Juga:BNI Boyong Pengusaha Kopi Lokal ke London Coffee Festival

Setelah lama mengembangkan peternakan lebah madu, Sabariah dan Aam mulai berpikir untuk melebarkan usaha. Baru pada tahun 2018 mereka mengakses pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar Rp250 juta.  “Untuk mengambil lahan di daerah Simalungun sampai 1 hektar. Serta untuk pengembangan lebah,” kata Sabariah.

Saat ini pun madu Flora Aek Nauli pasarnya kian luas. Pemasaran secara digital sudah dilakukan Sabariah. Kendati demikian Sabariah mengakui bahwa produk madu yang dia pasarkan masih di sekitar Pematang Siantar.

Sebab, dia dan suami hanya memasarkan produk madu hasil peternakan sendiri dan dari binaan sang suami. Peternakannya bisa memproduksi 500 kg madu per bulan. Sedangkan pasokan dari peternakan binaan Aam bisa mencapai 300 kg hingga 500 kg per bulan.

“Kalau kita paceklik di sini, kebutuhan bisa dipenuhi oleh peternak binaan. Sehingga pasokannya insyaAllah tidak pernah kosong,” ujarnya optimistis.

Untuk pengembangan usaha ke depan, Sabariah berharap BRI melakukan pemberdayaan secara berkesinambungan, terutama terkait pemasaran dan promosi. Dia pun memiliki mimpi, kelak ketika usahanya terus berkembang bisa membuat tujuan wisata edukasi di sekitar kediamannya.

Terkait dengan pemberdayaan UMKM, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa peningkatan kapabilitas pemberdayaan berkaitan dengan perubahan kebiasaan masyarakat yang tak bisa dihindari, terlebih pasca pandemi Covid-19.

Di sisi lain, kata Supari, peningkatan kapabilitas pemberdayaan tak hanya sekadar akses pasar secara digital, setidaknya ada tiga tahap yang harus diperhatikan, yakni pertama adalah literasi dasar yang di dalamnya mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar. Kedua adalah mendesain literasi bisnis.

“Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha. Ketiga adalah literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global,” ungkap Supari.

Berita Terkait

Peran KUR sangat penting dalam meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

bisnis | 15:17 WIB

BRI akan selalu mendukung kemajuan sepak bola Indonesia.

surakarta | 15:00 WIB

Untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja sama dan sinergi.

sulsel | 14:30 WIB

Kegiatan pun ditutup dengan pemberian bantuan oleh CSR BRI.

jogja | 14:00 WIB

Latihan bersama empat legenda sepak bola pada 30 31 Mei 2023 ini memberikan pengalaman khusus.

jatim | 13:45 WIB

News

Terkini

Rombongan Komisi IV DPRD Kota Bogor dipimpin oleh Akhmad Saeful Bakhri.

News | 12:14 WIB

Video viral tersebut diunggah akun instagram @bogor24update. Terlihat para pelajar mengeluarkan senjata tajam.

News | 22:52 WIB

"Mulai sore ini kami terapkan sistem ganjil genap sampai hari Minggu," kata Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto.

News | 21:57 WIB

Kekecewaan itu terlihat dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Bogor daerah pemilihan (dapil) IV, Ridwan Muhibi. Ia menilai, Iwan Setiawan belum maksimal

News | 18:37 WIB

Saat ini, Polres Bogor sedang melakukan proses pelimpahan berkas tersangka EK yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Bogor ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kabupaten Bogor.

News | 15:30 WIB

Menurut Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman ada sebanyak 5 ribu yang rumahnya belum dibangun karena sulitnya mendapatkan tenaga kerja.

News | 14:58 WIB

Bank Mandiri memiliki berbagai produk perbankan yang bisa digunakan untuk bertransaksi di kawasan Damai Indah Golf PIK Course.

News | 21:51 WIB

Kepala Desa Cibinong Kecamatan Gunung Sindur, HM pun turut jadi tahanan Polres Bogor dengan kasus yang sama.

News | 21:49 WIB

Menurut salah satu anggota Satpol PP Kecamatan Leuwiliang, Yodi menyampaikan, robohnya bangunan rumah milik warga tersebut akibat hujan deras disertai angin kencang.

News | 20:34 WIB

Pasalnya, jalan tol khusus tambang yang melewati tiga kecamatan yakni Cigudeg, Rumpin hingga Parungpanjang itu merupakan janji politiknya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada

News | 20:17 WIB

Bismo menerangkan bahwa tim pengurai massa (Raimas) dan tim patroli Satlantas memergoki para pemuda yang hendak tawuran di Gang Aut pada Minggu (28/5) pukul 3.00 WIB.

News | 17:19 WIB

Kredit segmen UMKM BRI porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun.

News | 14:30 WIB

Kasus pasangan suami istri di Depok saling lapor polisi karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terus bergulir.

News | 23:21 WIB

Saat ini wilayah Bogor yang dikenal dengan Kota Hujan tersebut menghadirkan tempat baru yang dijamin bikin betah para pengunjungnya.

Lifestyle | 15:45 WIB

Sri bercerita bahwa kehidupan nelayan penuh dinamika.

News | 15:30 WIB
Tampilkan lebih banyak