Pentingnya Peduli Sesama, Terhindar dari Tragedi Seperti di Caringin Bogor

Sebelum ditemukan tewas, Siti melihat Dae tengah duduk termenung di teras rumahnya pada pukul 07:00 WIB. Dae kemudian masuk ke kamarnya.

Andi Ahmad S
Rabu, 08 Mei 2024 | 16:18 WIB
Pentingnya Peduli Sesama, Terhindar dari Tragedi Seperti di Caringin Bogor
Ilustrasi Mayat. (unsplash/john hendrick)

SuaraBogor.id - Kejadian gantung diri kembali terjadi di Kabupaten Bogor. Kali ini seorang warga Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, dikagetkan oleh pria yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi leher tergantung.

Kapolsek Caringin AKP Ketut Laswardjana memaparkan, pria yang tewas gantung diri itu bernama Dae (35) ditemukan saksi bernama Siti Nurlaela pada pukul 08:30 WIB tadi pagi.

Sebelum ditemukan tewas, Siti melihat Dae tengah duduk termenung di teras rumahnya pada pukul 07:00 WIB. Dae kemudian masuk ke kamarnya.

"Menurut keterangan yang saksi, kejadian tersebut bermula ketika korban sedang duduk di depan teras rumah sekitar pukul 07:00 WIB, sebelum akhirnya naik ke plafon untuk mengikat tambang dan masuk ke dalam kamar. Pintu kamar dikunci dari dalam," kata dia, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga:Wacana Pemekaran Jawa Barat Menuju Provinsi Bogor Raya dengan 10 Kabupaten Kota, Mana Saja?

Saksi kemudian membuka kamar yang dimasuki korban dan ditemukan Dae sudah tidak bernyawa dalam kondisi menggantung.

"Saksi yang menemukan korban dalam keadaan tergantung segera memberitahu pihak berwenang. Kepolisian dari Polsek Caringin, termasuk Kanit Reskrim dan Bhabinmas Desa Pancawati, segera tiba di lokasi kejadian," papar dia.

"Keluarga korban meminta agar tidak dilakukan visum dan otopsi, dan menerima kejadian ini sebagai musibah," lanjutnya.

Kendati pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi kepada korban, namun polisi akan terus menggali modus atau alasan di balik tewasnya Dae.

"Meski permintaan keluarga adalah untuk tidak dilakukan autopsi jenazah, dan menerima kejadian ini sebagai musibah, akan tetapi pihak kepolisian akan terus menginvestigasi penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kejahatan di balik kematian korban ini," jelas dia.

Baca Juga:Viral Wisatawan Diusir dan Dihina Petugas Warpat Puncak: Tarif Parkir Rp100.000 Tak Jelas

AKP Ketut Laswardjana meminta kepada masyarakat agar kejadian ini dijadikan sebagai pelajaran untuk saling peduli satu sama lainnya.

"Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan mental dan dukungan sosial bagi individu yang mungkin mengalami kesulitan psikologis. Masyarakat diimbau untuk selalu peduli dan memberikan perhatian lebih terhadap orang-orang di sekitar untuk mencegah terjadinya kejadian serupa," tutup dia.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini