SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkab) mengubah tradisi kunjungan pejabat menjadi sebuah gerakan serentak yang lebih masif dan menyentuh langsung denyut nadi masyarakat.
Melalui program Jumat Keliling (Jumling), enam pimpinan daerah kini "blusukan" secara bersamaan ke enam titik masjid berbeda setiap pekannya.
Salah satu implementasi terbaru dari program ini berlangsung di Masjid Jami’ Daarunnadwa, Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, pada Jumat (1/8/2025).
Kehadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Ajat Rochmat Jatnika, yang mewakili Bupati Rudy Susmanto, menjadi bukti konkret kehadiran pemerintah di tengah-tengah warga.
Baca Juga:Biar Jujur dan Tak Berbohong, Bawaslu Tanam Pohon Manggis Antikorupsi di Bogor
Program Jumling dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar agenda formalitas. Ini adalah strategi untuk memastikan para pemangku kebijakan merasakan langsung kondisi di lapangan. Setiap Jumat, enam pejabat tinggi bergerak serentak.
"Kegiatan itu dilaksanakan serentak di enam masjid setiap Jumat, dipimpin oleh jajaran pimpinan daerah seperti Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Kapolres, Kajari, dan Dandim," jelas Sekda Ajat Rochmat Jatnika dilansir dari Antara.
Dengan turunnya seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), setiap keluhan atau kebutuhan di level akar rumput diharapkan dapat direspons dengan lebih cepat dan terkoordinasi.
Dalam setiap kunjungannya, Pemkab Bogor tidak datang dengan tangan kosong. Pada acara di Cikeas, misalnya, diserahkan bantuan simbolis untuk Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan bantuan sosial untuk masyarakat sekitar.
Kehadiran Ketua Baznas dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga memastikan sinergi program keumatan berjalan efektif.
Baca Juga:Butuh Uang Tunai Tengah Malam? Ini Daftar Lokasi ATM 24 Jam di Wilayah Ciampea Bogor
Menurut Ajat, program ini adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah, khususnya terhadap rumah ibadah di wilayah dengan akses yang mungkin lebih terbatas.
“Jumling bukan sekadar agenda seremonial, tapi juga ruang dialog dan observasi langsung terhadap kondisi sosial dan kebutuhan fasilitas ibadah warga,” ujarnya, menyampaikan arahan Bupati Rudy Susmanto.
Lebih dari sekadar perbaikan fisik, program Jumling membawa visi yang lebih besar. Bupati Rudy Susmanto, melalui Sekda Ajat, mengajak masyarakat untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban dan pembinaan karakter.
Ia berharap masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi ruang untuk kegiatan positif bagi generasi muda. Dengan demikian, anak-anak dan remaja dapat tumbuh dalam lingkungan yang religius, produktif, dan terhindar dari pengaruh negatif.
"Bupati meminta agar setiap masjid yang dikunjungi mendapat perhatian bersama, baik dari sisi fisik maupun fungsi sosial-keagamaannya," tambah Ajat.