-
Tiga siswa SDN Pasir Angin 2 Bogor diduga keracunan usai santap Makan Bergizi Gratis (MBG) program Prabowo-Gibran.
-
Siswa dilarikan ke RSUD Ciawi dengan gejala muntah setelah 10 menit makan; polisi masih selidiki penyebab pasti.
-
Pemberian makanan MBG langsung dihentikan pihak sekolah menunggu hasil lab Dinkes untuk identifikasi penyebab keracunan.
SuaraBogor.id - Kabupaten Bogor kembali dikejutkan dengan dugaan insiden keracunan makanan yang berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) program dari Prabowo-Gibran.
Kali ini, ketegangan melanda SDN Pasir Angin 2, Kecamatan Megamendung, setelah tiga siswa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ciawi pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Peristiwa ini memicu kekhawatiran serius akan standar keamanan pangan dalam program yang sejatinya bertujuan menyehatkan generasi penerus bangsa ini.
Dugaan keracunan ini mencuat setelah para siswa mengalami gejala muntah-muntah tak lama usai menyantap hidangan MBG.
Baca Juga:Perang Dingin Memuncak! Kang Jaya Somasi Pengurus Lama PSB Bogor, Ungkap Kerugian Moral dan ...
Pihak kepolisian setempat, melalui Kapolsek Megamendung AKP Yulita Heriyanti, langsung bergerak cepat melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab pasti insiden ini.
AKP Yulita Heriyanti menjelaskan bahwa meskipun ada indikasi kuat, pihaknya belum bisa memastikan secara definitif apakah kejadian ini murni keracunan dari makanan MBG atau bukan.
"Iya, ini baru teundikasi, saya abis dari rumah sakit, si anaknya sih udah gejala awalnya muntah-muntah, tapi sekarang udah diobservasi sama dokter lagi masih dalam perawatan masih di IGD," kata AKP Yulita, kepada wartawan.
Kapolsek juga menambahkan bahwa proses identifikasi penyebab keracunan masih menunggu hasil uji laboratorium.
"Jadi kita belum bisa memperkirakan itu keracunan atau bukan ada 3 orang nanti hasil dari lab dinkes itu 2 atau 3 hari," lanjutnya.
Baca Juga:5 Poin Kritis di Balik Keputusan Berani Dedi Mulyadi Tutup Tambang di Bogor
Insiden mengerikan ini terjadi dengan sangat cepat. Tiga siswa SDN Pasir Angin 2 segera dilarikan ke RSUD Ciawi setelah hanya sekitar 10 menit mengonsumsi sajian MBG di sekolah mereka.
Gejala muntah-muntah mendadak menjadi tanda awal yang mengkhawatirkan.
"Jeda 10 menit, setelah makan, muntah langsung dibawa sama ambulans dibawa ke RSUD Ciawi dapat pertolongan pertamanya disitu langsung tindakan dari pihak kedokteran," jelas AKP Yulita.
Para siswa kelas 6 merupakan kelompok pertama yang menyantap menu MBG pada hari itu.
Mereka dijadwalkan untuk kegiatan nonton bareng yang lebih awal, sehingga mendapatkan jatah makanan lebih dulu.
Begitu dugaan keracunan mencuat dan tiga siswa dilarikan ke rumah sakit, pihak sekolah dan kepolisian segera mengambil tindakan tegas.
"Kita yang disini langsung stop untuk makanan baru diberikan ke anak sekolah kelas 6, karena di anak-anak ini mau nonton bareng ada kegiatan yang lebih awal jadi diawal dulu makanya setelah ada (keracunan) yang tiga ini makanya langsung di cut semua," tutup AKP Yulita.
Kontributor : Egi Abdul Mugni