-
Banjir besar di Aceh menyebabkan kelangkaan bahan baku pangan dan energi, sehingga pengelola SPPG berinovasi mengganti menu menggunakan pangan lokal serta beralih ke briket batu bara demi menjaga keberlangsungan program.
-
Akibat rusaknya infrastruktur listrik dan air bersih, operasional 19 SPPG di Bireun terpaksa terhenti. Kendala logistik ini menghambat distribusi bantuan gizi bagi masyarakat yang terdampak bencana di wilayah tersebut.
-
Selama masa darurat, program Makan Bergizi Gratis dialihkan kepada korban banjir dengan menyalurkan ratusan ribu paket bantuan. SPPG juga berkolaborasi menyediakan kendaraan operasional guna mempercepat proses penanganan pasca bencana.
Meski semangat membara, keterbatasan fisik infrastruktur akhirnya memaksa operasional berhenti sementara per 3 Desember 2025. Kelangkaan air bersih untuk produksi dan listrik yang mati total menjadi kendala yang tak bisa dilawan dengan tangan kosong.
“Untuk sementara kami baru dapat melanjutkan operasional hingga hari ini, 3 Desember 2025,” tutup Mustafa dengan berat hati.