SuaraBogor.id - Mungkin Menteri Sosial Tri Rismaharini harus ke rumah Masiah yang mau roboh. Masiah adalah perempuan 53 tahun, orang miskin hanya bekerja sebagai buruh cuci di Tangerang, Banten.
Masiah terpaksa tinggal di rumah yang nyaris ambruk. Bukan hanya hidup miskin, Masiah tinggal bersama Joko, putranya yang memiliki keterbelakangan mental, di RT 01 RW 04 Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper.
Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Selasa (5/1/2021), atap depan rumah Masiah sudah diperbaiki dengan material seadanya.
Meski demikian kondisi rumah buruh cuci Kota Tangerang itu terbilang masih butuh perbaikan.
Baca Juga: Nyaris Ambruk, Rumah Buruh Cuci Tangerang Tak Tersentuh Program Bedah Rumah
Balok atap yang menopang asbes yang ditumpu bambu-bambu dalam kondisi keropos. Material kayu balok juga dipasang seadanya.
Sementara, pintu masuk rumah juga sudah keropos dengan engsel pintu bawah terlepas. Sehingga setiap dibuka, kondisi pintu nyaris roboh.
Memasuki bagian dalam, lantai rumah Masiah masih dalam keadaan hanya di semen.
Saat melihat bagian atap rumah juga langsung terlihat bambu dan balok yang menopang genteng tanpa plafon.
Kondisi rumahnya beberapa waktu lalu nyaris roboh, bagian atap depan rumah sudah miring. Dan genteng-genteng tak lagi menempel di atapnya.
Baca Juga: Risma Temui Gelandangan, Banjir Kritik Publik Mirip Variety Show
Keadaan samping rumah juga sama persis yakni dalam kondisi akan roboh.
Namun, ia berinisiatif untuk memperbaiki rumahnya sendiri tanpa bantuan dari pemerintah.
Masiah mengatakan, kondisi rumahnya yang rusak sudah terjadi sekira 5-6 tahun terakhir.
Ia yang hanya buruh cuci tidak sanggup memperbaiki rumahnya lantaran penghasilan sehari-hari hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Masiah mengungkapkan, rumah berwarna dominan biru itu juga selalu kebanjiran sebelum ia memperbaiki mandiri atapnya.
"Kalau hujan rembes dan banjir sampai segini (mengisyaratkan dengan tangan sampai selutut)," ungkapnya.
Saat memberi keterangan, mata Masiah berkaca-kaca. Ia mengaku belum mendapat bantuan program beda rumah dari pemerintah.
"Dari dulu belum ada bantuan, belum diajukan juga (untuk bantuan program bedah rumah)," ujarnya.
Sejak ditinggal suaminya, Masiah harus memutar otak untuk menghidupi anaknya yang mengalami keterbelakangan mental.
Meski harus bekerja sebagai buruh cuci, Masiah tidak mengeluh. Ia mengaku sudah terbiasa hidup susah.
"Sudah biasa begini (hidup susah)," pungkasnya.
Kontributor : Hairul Alwan
Berita Terkait
-
Kawasan Industri Karya Indah Diresmikan, Mampu Tampung Ribuan Tenaga Kerja Baru
-
BRI Liga 1: Bojan Hodak Sanjung Lapis Kedua Persita Tangerang saat Imbangi Persib Bandung
-
Hasil BRI Liga 1: Gol Telat Ryuji Utomo Buyarkan Kemenangan Persib Bandung
-
Tangerang Hawks Ganti Jarred Shaw usai Terjerat Kasus Narkoba
-
Bojan Hodak akan Rotasi dan Turunkan Lapis Kedua, Persib Bandung Bisa Tetap Menang?
Tag
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
17 Bangunan Liar di Cibinong Raya Ditertibkan, PKL Digeser ke Lokasi Baru
-
Spesial Rabu 21 Mei! DANA Kaget Siap Diburu, Jangan Sampai Ketinggalan Cuan
-
Ketua DPRD Bogor Gaungkan Pentingnya Kelestarian Lingkungan di Tengah Isu Pencemaran Industri
-
Detik-Detik Penemuan Bayi di Material Bangunan Bogor, Berawal dari Suara 'Kucing'
-
Aksi Begal Kembali Gentayangan di Bogor, Pelajar Luka Parah dan Motor Dibawa Kabur