Scroll untuk membaca artikel
Arief Apriadi
Kamis, 14 Januari 2021 | 08:37 WIB
Ilustrasi kemalingan. (Suarajogja.id / Hiskia Andika Weadcaksana)

SuaraBogor.id - Tidak adanya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah akibat wabah Covid-19, mengakibatkan banyak sekolah di Cianjur, Jawa Barat kemalingan.

Kebanyakan sekolah yang dibobol maling itu kehilangan barang seperti laptop, komputer, televisi dan peralatan lainnya. Kerugian secara materi beragam, mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikbud Kabupaten Cianjur, Cupi Kanigara membenarkan banyak menerima laporan sejumlah kemalingan selama pembelajaran daring.

“Iya banyak sekolah kena musibah kemalingan, karena kan tidak ada aktivitas perkantoran maupun pendidikan,” ujar Cupi dikutip Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Rabu (13/1/2021).

Baca Juga: Duhh! Suami Asal Gresik Ini Jual Istri di Mojokerto Lewat Twitter

Tidak sedikit barang yang hilang itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat berupa perlatan dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan asesmen kompetensi minimum (AKM) yang seratus persen berbasis daring.

“Peralatan tersebut sangat vital dalam rangka menghadapi asesmen kompetensi minimum (AKM) yang berbasis 100 persen daring, itu yang dikhawatirkan,” kata Cupi.

Cupi mengungkapkan, saat ini laporan pencurian ini terjadi di Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Warungkondang dan Bojongpicung.

"Sekolah yang kemalingan mengalami kerugian sekitar Rp50 juta hingga Rp100 juta,” katanya.

Baca Juga: Daftar Daerah yang Terapkan PPKM Jawa-Bali

Load More