SuaraBogor.id - Seorang penjual merasa tertipu dengan fitur tawar menawar di situs jual beli online Indonesia. Sebab iPhone X seri 64 GB yang dia jual terjual Rp 5.500 saja.
Padahal aslinya dia jual dengan harga Rp 5,7 juta. Ini semua karena fitur tawar. iPhone x yang ia jual ternyata dibeli seharga 5.500 rupiah saja oleh seseorang yang menggunakan fitur tersebut.
Diduga, penjual terkecoh dengan angka yang tertera dalam penawaran tersebut.
Akun Twitter @txtdarionlineshop mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan chat dari penjual tersebut. Ia terlihat sangat kesal lantaran iPhone yang ia patok dengan harga Rp. 5.700.000 dibeli hanya seharga Rp. 5.500 saja. Iapun merasa tertipu dengan adanya kejadian tersebut.
"Anda menipu saya dengan memanfaatkan fitur nawar. Dari harga 5.700.00 anda nawar 5.500," tulis penjual tersebut.
Kesal karena merasa telah ditipu lewat fitur nawar, admin akun penjual tersebut mengancam si pembeli dengan menyebut proses hukum akan tetap berjalan.
"Silahkan menikmati, tunggu saatnya anda menyesal. Proses hukum berjalan," lanjutnya.
Kejadian ini pun menuai beragam komentar dari warganet. Salah satu warganet menjelaskan bahwa modus ini banyak merugikan para penjual. Ia meminta pihak situs jual beli online untuk menertibkan penggunaan fitur tawar harga.
"Lagi rame nih modus beginian, fitur nawar gini harusnya ada maksimal jumlahnya dan harusnya ada pengaturannya ketika seller upload barang supaya gak kejadian begini lagi, tolong dong @ShopeeID
@ShopeeCare di grup jual beli udah banyak korban," tulis akun @yollansetia***
Baca Juga: Sindir Atap Warna-warni DKI, Denny Siregar: Jakarta Jadi Bebas Banjir Gitu?
"Buat yang bilang 'terus kenapa di-acc sama sellernya?' Nih angkanya tuh rancu, misal 5.500.000 dan yang nawar 5.500, orang yang lengah bakalan ngira kalo itu 5 juta 5 ratus, bukan 5 ribu 5 ratus," lanjutnya.
Ada juga warganet yang menyoroti kelengahan penjual. Mereka menganggap dalam kasus ini si penjual kurang teliti dalam melihat harga yang diajukan oleh pembeli.
"Ya terus kenapa di-acc sama yg dagang??" tanya akun @fxckd***
"Kayaknya dia lengah deh, kegocek sm angkanya," jawab akun @snowballc***
"Engga. Buyer ga salah. Jelas salah seller. Mau buyer nawar 0 itu hak buyer. Terserah juga si seller nerima apa engga. Secara hukum ini ga bisa salah di seller. Ya salah buyer dong lengah. Kenapa juga dikirim? Ya cek lagi dong. Itulah gunanya teliti," tulis akun @timelinism.
Berita Terkait
-
Geger Predator Seksual Via Kencan Online, Ngaku Dekat dengan Tokoh Penting
-
Heboh, 2 Turis Ini Ajak Orang untuk Tinggal di Bali Saat Pandemi Covid-19
-
YouTube Milik Warga Asing yang Ajak Bule Ramai-ramai Pindah ke Bali Diserbu
-
Ngaku Teman Mendagri Tito, LWD Predator Seksual Jerat 150 Korban
-
Nama Bupati Cianjur Dicatut, Pelaku Coba Tipu Pengurus Pesantren
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI