SuaraBogor.id - Vaksin Merah Putih untuk COVID-19 dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia baru bisa mengantongi izin darurat dan diproduksi massal pada awal Januari 2022, demikian dikatakan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.
"Uji klinis dan pengolahan akan menjadi kecepatan dari Bio Farma yang didukung oleh Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Tugas kami adalah secepat mungkin memberikan bibit vaksin kepada PT Bio Farma," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Sementara vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dengan platform adenovirus ditargetkan pada September 2021.
Selain PT Bio Farma, Bambang menuturkan pengembangan Vaksin Merah Putih juga mengajak sejumlah perusahaan swasta yang dapat membantu mempercepat lahirnya vaksin tersebut.
Vaksin Merah Putih tetap diperlukan meskipun Indonesia sudah membeli vaksin dari negara lain. Hal itu karena beberapa pertimbangan di antaranya belum ada yang mengetahui seberapa lama daya tahan tubuh virus setelah divaksin.
Jika daya tahan tubuh sudah hilang tetapi virus COVID-19 masih ada maka perlu dilakukan re-vaksinasi. Maka Indonesia tetap perlu kemandirian untuk mengantisipasi kebutuhan vaksin tersebut.
Pertimbangan lain adalah adanya kemungkinan mutasi dari virus COVID-19. Sampai saat ini mutasi yang ada belum atau tidak mengganggu kinerja dari vaksin COVID-19 yang sudah ada. Tetapi belum bisa diketahui apakah mutasi di masa depan mengharuskan perubahan komposisi vaksin tersebut.
Oleh karena itu, pengembangan Vaksin Merah Putih akan tetap didorong sehingga diharapkan mampu mengatasi kedua hal tersebut.
Pengembangan penelitian vaksin nasional juga diharapkan dapat mengantisipasi kemungkinan pandemi atau penyakit menular lainnya yang bisa terjadi di kemudian hari.
Baca Juga: Lembaga Eijkman Tercepat Kembangkan Vaksin Merah Putih
Sebelumnya pada Senin (18/1/2021) Bambang menyampaikan perkembangan dari enam institusi yang sedang mengembangkan Vaksin Merah Putih COVID-19 dengan platform yang berbeda-beda.
Enam institusi tersebut adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada.
Adapun perkembangan dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman diperkirakan pada bulan Maret 2021 bibit vaksin sudah dapat diberikan kepada PT Biofarma untuk selanjutnya dilakukan uji klinis. [Antara]
Berita Terkait
-
Mantan Menkeu era Jokowi Mundur dari Komisaris TOBA
-
Rocky Gerung: Reshuffle Kabinet Bukan Sekedar Ganti Menteri, Tapi Revisi Visi Prabowo
-
Harga Setara 7 Mobil Avanza, Ini Keistimewaan Mobil Satryo Soemantri yang Kena Reshuffle
-
Silsilah Keluarga Satryo Brodjonegoro yang Didemo ASN: Ayah Mantan Rektor UI dan Menteri Soeharto, Adik Menteri Jokowi!
-
Dari Menkeu Hingga BRIN: Perjalanan Karir Bambang Brodjonegoro Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi