SuaraBogor.id - Potensi kandungan logam tanah jarang (rare earth) ditemukan dalam lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, demikian dikatakan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono bahwa logam tanah jarang itu kini menjadi komoditas penting karena dibutuhkan dalam pengembangan berbagai teknologi canggih, termasuk kendaraan listrik.
"Kami juga melakukan kajian terhadap lumpur Sidoarjo yang ternyata juga diidentifikasi oleh Badan Litbang mengandung logam tanah jarang," kata Eko dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Oleh karena itu, guna mendukung kebijakan pemerintah untuk mempercepat pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), maka Badan Geologi Kementerian ESDM telah melakukan survei logam tanah jarang.
"Tahun ini dari sembilan lokasi survei yang kami lakukan, yang terkait logam tanah jarang itu ada di Bangga Kepulauan (Sulawesi Tengah). Itu kami lakukan identifikasi dan hitungan sumber daya dari logam tanah jarang," katanya.
Eko menuturkan pihaknya juga mengidentifikasi kandungan logam tanah jarang di mineral batubara di wilayah Kalimantan.
"Jadi berbagai endapan baik di mineral, batubara, ada juga potensi tanah jarang ini, bahkan di lumpur Sidoarjo juga ternyata berpotensi mengandung logam tanah jarang," katanya
Berdasarkan data Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM, telah diidentifikasi sebanyak 28 lokasi yang memiliki potensi logam tanah jarang. Secara rinci, potensi tersebut tersebar di 16 lokasi di Sumatera, tujuh lokasi di Kalimantan, tiga lokasi di Sulawesi dan dua lokasi di Jawa.
Sementara itu, ada sembilan lokasi survei dan penyelidikan yang dilakukan Badan Geologi untuk mengungkap potensi mineral, yakni tersebar di Mandailing Natal, Sumatera Utara untuk logam emas dan mineral ikutannya; Sumbawa Barat, NTB untuk mineral logam mulia dan logam dasar; Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, untuk logam tanah jarang; Pulau Gebe, Halmahera Tengah, Maluku Utara untuk nikel dan mineral pengikutnya; serta Pulau Halmahera, Maluku Utara untuk survei geokimia regional bersistem Lembar Morotai.
Baca Juga: Mirip Lumpur Lapindo, Semburan Sumur Bor di Sumenep Ini Mengandung Gas
Selanjutnya, Aceh Selatan, Aceh untuk batugamping; Aceh Besar, Aceh untuk fosfat; Sambas, Kalimantan Barat untuk kaolin; dan Mamuju, Sulawesi Barat untuk batu mulia.
Berita Terkait
-
Aletra Buka Dealer Baru untuk Perkuat Layanan EV
-
3 Rekomendasi Mobil Listrik Seharga Motor Buat Mahasiswi Girly, Desain Imut dan Praktis!
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Model Sedan untuk Gaya Hidup Elegan dan Berkelas
-
Tesla Putar Haluan, Mulai Coba Apple CarPlay Secara Rahasia
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh hingga 1.000 km
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Merasa Diganggu Terus-Menerus, Penjual Pecel Lele di Cileungsi Lampiaskan Dendam ke Anggota Ormas
-
Waspada! Kabupaten Bogor Juara 1 Daerah Paling Rawan Bencana se-Jawa Barat
-
4 Rekomendasi Sepeda Goes Kekinian untuk Bapak-Bapak Usia 40 Tahun: Tetap Hits dan Sehat
-
BRI Perkuat Ekosistem Emas Nasional lewat Bullion Services dan Transformasi Digital Pegadaian
-
Razia Pajak 3 Hari di Simpang Sentul Bogor: Siapa Belum Bayar Kena Cekal!