SuaraBogor.id - Sebanyak dua dus obat-obatan di Posko bencana Kampung Rawa Dulang, RT02/03, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibakar serta direbus tim relawan.
Obat-obatan seperti obat daya tahan tubuh, vitamin, demam, darah tinggi, didapatkan tim relawan sudah dalam kondisi expired date atau kedaluwarsa.
Hal itu diungkapkan tim relawan Posko Rawa Dulang, Ratna (30). Ia mendapati dua dus obat-obatan yang sudah kedaluwarsa pada Rabu (20/1/2021) malam.
"Ada dua dus yang berhasil kita pilah-pilah yang sudah dalam kondisi kedaluwarsa," katanya kepada Suarabogor.id saat ditemui di posko bencana Rawa Dulang, Kamis (21/1/2021).
Obat-obatan kedaluwarsa itu diketahui pada malam hari saat melakukan pemilihan barang-barang yang datang dari masyarakat penyalur bantuan.
"Kita pas malam itu langsung rebus, dan ada juga yang dibakar, kemudian kita langsung kubur. Ini sangat bahaya sekali, pas direbus juga dan dibakar ada yang pada pusing," ucapnya.
Bahkan kata Ratna, yang didapatkannya juga ada salah satu jenis obat penenang yaitu Tramadol.
"Itu juga ada obat Tramadol, kita langsung rebus dan bakar aja itu," imbuhnya.
Tak hanya obat-obatan, pihaknya juga mendapatkan makanan dan popok bayi yang sudah kedaluwarsa.
Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Rumah Korban Banjir Bandang Bogor Kemalingan
"Makanan roti, popok bayi itu juga banyak yang expired. Roti itu ada empat dus, kita langsung bakar aja," tukasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Penanggungjawab Relawan Posko Rawa Dulang, Iwan meminta kepada masyarakat yang akan mengirimkan makanan dan obat-obatan, serta lainnya agar diperhatikan terlebih dahulu masa tenggat waktu produk.
"Saya meminta kepada masyarakat, yang mau menyumbang atau mengirim apapun itu kepada korban bencana di Gunung Mas, agar memperhatikan kembali masa berlakunya, jangan sampai expired seperti kemarin malam," pintanya.
Menurutnya, saat ini masyarakat atau korban bencana banjir bandang Bogor di Posko Rawa Dulang tidak membutuhkan pakaian.
"Pakaian di sini sudah cukup, bahkan ada 30 karung. Pas dipilah ternyata tidak layak pakai, bolong-bolong gitu pokoknya," tutupnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Daftar Lengkap Perusahaan yang Disebut Kejagung Jadi Penyebab Banjir di Wilayah Sumatera
-
Satgas PKH Telah Identifikasi Perbuatan Pidana Terkait Bencana Longsor dan Banjir Bandang Sumatera
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor