SuaraBogor.id - Negara Perancis melarang warganya untuk menggunakan masker kain dan mulai kembali beralih ke masker bedah.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran yang meminta masyarakatnya tidak lagi memakai masker kain sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
Ia merekomendasikan agar orang memakai masker bedah di depan umum karena lebih memberikan perlindungan yang lebih baik.
Perancis sudah mewajibkan masker untuk dikenakan di tempat umum, namun hingga saat ini belum memberikan rekomendasi tentang jenis masker.
Rekomendasi itu kemudian disampaikan otoritas Perancis lantaran khawatir masyarakat bisa terkena varian baru virus corona penyebab sakit Covid-19 yang lebih menular.
"Rekomendasi yang saya buat kepada rakyat Perancis adalah tidak lagi menggunakan masker kain," kata Veran kepada penyiar Perancis TF1.
Veran mengatakan sangat tidak mungkin mencabut pembatasan di resor ski - yang menjadi pusat penularan sejak awal pandemi - pada bulan depan.
Keputusan itu sekaligus jadi langkah efektif mencegah masyarakat bermain ski saat liburan sekolah Februari, yang biasanya menjadi puncak bermain ski.
Veran mengatakan, pemerintah tidak bisa mengesampingkan pengetatan pembatasan wilayah jika situasi penularan virus semakin memburuk.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Buatan Oxford Bakal Dimodifikasi, Apa Tujuannya?
"Kami dapat dipaksa untuk mengambil tindakan yang lebih keras daripada yang dihadapi rakyat Perancis pada musim gugur. Itu bisa menjadi penguncian jika situasinya membutuhkannya," tegas Veran, dikutip dari Channel News Asia.
Perancis telah melaporkan lebih dari 71.000 kematian terkait virus corona sejak pandemi dimulai. Beberapa sekolah di Perancis masih buka dan toko non-esensial diizinkan untuk berdagang.
Namun, pejabat kesehatan masyarakat Perancis mengatakan mereka telah mendeteksi peningkatan tingkat penularan dalam beberapa hari terakhir dan mereka juga mewaspadai penyebaran varian baru virus corona yang lebih menular yang banyak terjadi di negara lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Bukan Rumpin atau Leuwiliang, Ini Alasan Cigudeg Dijagokan Jadi Ibu Kota Bogor Barat?
-
Demi Pemilu 'Nol Kertas': KPU Bogor Kumpulkan Ahli, Godok Rencana Transformasi ke E-voting
-
Revolusi Demokrasi Lokal, Pilkades E-voting Jadi Uji Coba Awal Pemilu Digital di Bogor?
-
Lagi-Lagi! Makan Bergizi Gratis Diduga Sebabkan Keracunan Massal, Tiga Siswa Dilarikan ke RSUD Ciawi
-
Perang Dingin Memuncak! Kang Jaya Somasi Pengurus Lama PSB Bogor, Ungkap Kerugian Moral dan ...