SuaraBogor.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa ada setidaknya lima fenomena cuaca yang sedang mengepung Indonesia dan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi di Tanah Air.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers online yang dipantau di Jakarta, Sabtu (23/1/2021) mengatakan bahwa lima fenomena cuaca itu berisiko memicu bencana karena terjadi di saat puncak musim hujan di Tanah Air.
Berlangsungnya fenomena cuaca yang bertepatan dengan puncak musim hujan ini disebut Dwikorita sebagai skenario terburuk yang pernah dibayangkan.
"Sejak Oktober 2020 BMKG memberikan peringatan dini potensi terjadinya kondisi ekstrem terkait cuaca akibat adanya berbagai fenomena yang dikhawatirkan akan terjadi bersamaan dengan musim hujan," kata Dwikorita seperti dilansir dari Antara.
Yang terburuk dari 4 skenario
Dwikorita menjelaskan fenomena iklim yang terjadi bersamaan itu adalah pertama anomali La Nina - ketika suhu muka air Samudra Pasifik relatif lebih dingin ketimbang suhu muka laut di perairan Indonesia. Saat ini berdasarkan analisis BMKG, suhu di perairan Indonesia mencapai 29 derajat Celcius.
Fenomena kedua adalah angin Monsun Asia yang mengakibatkan peningkatan pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia.
Ketiga adalah fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yaitu gelombang atmosfer yang membawa kumpulan awan hujan yang bergerak dari Samudra Hindia di zona tropis dari sebelah timur Afrika atau sebelah barat Indonesia memasuki wilayah Indonesia menuju wilayah Pasifik.
Keempat adanya fenomena gelombang atmosfer yang terjadi di ekuator atau khatulistiwa. Gelombang Rossby Ekuator dan Kelvin ini meningkatkan potesi hujan dan juga menghangatkan muka air laut di perairan Indonesia sehingga menambah penguapan.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Risiko Gempa di Sultra
Terakhir juga terpantau adanya bibit siklon dan fenomena siklonik di beberapa titik yang dapat berdampak secara tidak langsung dapat meningkatkan curah hujan dan kecepatan angin di Indonesia.
"Berbagai fenomena itu terjadi bersamaan sesuai yang kami prediksi saat itu kami buat empat skenario prediksi, terburuk adalah berbagai fenomena itu terjadi bersamaan," ujar Dwikorita.
Dari skenario tersebut diprediksikan pada Januari-Maret 2021 akan berdampak peningkatan curah hujan bulanan mencapai 300-500 mm setara dengan peningkatan curah hujan 40-80 persen dari normalnya.
Melihat kondisi tersebut, Dwikorita mengingatkan untuk mewaspadai dampak yang kemungkinan ditimbulkan yaitu potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hujan lebat disertai kilat, dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran serta penerbangan.
Sementara itu saat ini sebagian besar wilayah Indonesia atau 94 persen dari 342 Zona Musim sudah memasuki puncak musim hujan yang diprakirakan akan berlangsung hingga Februari mendatang.
Berita Terkait
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek
-
Penyebab hingga 3 Cara Mengatasi Water Hammer Motor Pasca Nekat Terjang Banjir
-
5 Rekomendasi Mobil Anti Banjir di Bawah Rp 100 Juta untuk Keluarga, Tinggi Aman Tak Takut Genangan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka
-
4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
-
3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen