SuaraBogor.id - Kabupaten Karawang menjadi rekor daerah yang menempati zona risiko tinggi atau zona merah Covid-19 terlama di Jawa Barat. Tercatat, sudah tujuh pekan lamanya, Karawang berstatus zona merah.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, hal tersebut terjadi akibat ketidakdisiplinan industri dalam melaporkan kasus positif Covid-19. Di mana hal ini seperti yang dipaparkan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
"Jadi kasusnya ada tapi tidak dilaporkan. Keterlambatan pelaporan ini membuat tracing telat, maka kasus banyak. Ini juga terjadi di salah satu universitas," ujar Ridwan Kamil, sebagaimana dilansir dari Ayobandung.com (jaringan Suara.com), Jumat (29/1/2021).
Karena itu, dia meminta meminta satgas Covid-19 masing-masing pabrik dapat lapor secepatnya bila ada karyawan terkonfirmasi positif. Dia menyebut seluruh biaya perawatan dan ruang isolasi akan ditanggung pemerintah.
"Saya imbau bahwa melaporkan itu bagian dari bela negara. Jadi jangan menutup-nutupi karena dijamin semua ditanggung pembiayaan perawatannya oleh pemerintah. Jadi kalau ada industri yang kurang mampu mengurus ruang isolasi tinggal lapor saja karena pemerintah sudah tugasnya mengurus," katanya.
Hingga Jumat (29/1/2021) kasus terkonfirmasi positif corona di Karawang tercatat 9.379 orang, 7.927 sembuh, 1.309 dirawat dan 199 orang meninggal dunia.
Ridwan Kamil menginstruksikan pemda setempat agar segera menurunkan rasio keterisian ruang isolasi dan perawatan di rumah sakit. Meskipun sudah ada enam hotel di Karawang yang diaktifkan menjadi ruang isolasi, namun secara umum jumlahnya masih sedikit, yakni 898.
"Sudah diinstruksikan agar secepatnya menurunkan rasio keterisian ruang isolasi. Saya apresiasi ada enam hotel sudah dijadikan ruang isolasi tapi rasio bed-nya Karawang itu 898 saya minta dinaikkan menjadi 1.200," ungkapnya.
"Mudah-mudahan dengan komitmen itu maka rasio keterisian bisa turun, kalau standar WHO 60 persen, standar nasional 70 persen," katanya menambahkan.
Baca Juga: Viral Mobil Halangi Ambulance Bawa Ibu Hamil di Karawang, Warganet: Tuman!
Berita Terkait
-
Vaksin Iran Diklaim Efektif Lawan Varian Baru Covid-19 dari Inggris
-
Alhamdulillah, Jerman Terapkan Lockdown Panjang, Tekan Penyebaran Covid-19
-
Asisten Pelatih Borneo FC Bicara Soal Vaksin untuk Pesepak Bola
-
Kasus Harian Covid-19 Kaltim Tembus Lima Besar Nasional
-
UPDATE Kasus Positif Covid-19 DKI Jakarta 30 Januari Tambah 3.491 Orang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
4 Rekomendasi Ban Sepeda Gunung Terbaik untuk Jalan Aspal, Gowes Jadi Enteng dan 'Ngacir'
-
3 Permata Tersembunyi Wisata Tenjolaya Bogor yang Wajib Masuk List Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Menanam Grow & Green, Jadi Program Mitigasi Bencana dari BRI
-
Dualisme Berujung Buntung, KNPI Bogor Terancam Gigit Jari Tak Dapat Dana Hibah 2026
-
Kisah Haru Pedagang Ayam Ciseeng, Bebas Penjara Berkat Restorative Justice