Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 03 Februari 2021 | 07:20 WIB
AHY dan Teddy PKPI

"Saran gue minta maaf ke pemerintah karena sudah melakukan hal konyol, elu segera panggil para pemilik suara untuk konsolidasi dan elu cek internal elu, karena masukan mereka membuat elu terlihat konyol dimata masyarakat dan pemilik suara," pungkasnya.

Surati Jokowi

Presiden Joko Widodo (kiri) disuntik dosis kedua vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/1/2021). [ANTARA FOTO]

AHY mengungkapkan adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

"Kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut, gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo," tutur AHY dalan keterangannya usai rapat pimpinan, Senin (1/2/2021).

Baca Juga: Pengamat: Isu Kudeta PD Harus Diartikan sebagai Kritik Internal ke AHY

Tak hanya itu, AHY pun mengaku telah mengirimkan surat resmi kepada Jokowi.

Surat yang dikirimkan tersebut bertujuan untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari Jokowi terkait kebenaran informasi keterlibatan gerakan di lingkaran kekuasaan.

Load More