Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 04 Februari 2021 | 16:38 WIB
Pemukiman warga Warga Kampung Muril, RW 15, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berada sangat dekat dengan Sesar Lembang. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraBogor.id - Geolog Universitas Padjajaran atau UNPAD yakin sesar Lembang tak bahaya dan tak mematikan. Sesar Lembang dianggap sebagai patahan yang normal dan tidak membuat kehancuran fatal.

Hal itu dikatakan Ahli Geologi Struktur FTG Unpad Iyan Haryanto. Dia menjelaskan jika Sesar Lembang merupakan sesar yang normal.

"Kita lihat ini, ini daerah Saguling, dia berada dekat dengan bendungan Saguling berada dekat dengan kelompok Sesar Cimandiri ya, kemudian Cirata dia berada dekat dengan Cikeles. Kemudian Jatiluhur berada dekas sesar juga," jelasnya dalam diskusi online bersama Bandung Mitigasi Hub, Kamis (4/1/2021).

Sesar ini diketahui terletak sekitar 10 km arah utara Kota Bandung dengan panjang sekitar 25-30 km. Namun Sesar Lembang tak menghancurkan banyak bendungan di kawasan Bandung dan sekitarnya.

Baca Juga: Fakta Baru, Sesar Lembang Sebabkan Jawa Barat Gempa Besar 7 SR

"Tapi kita tau keberadaan bendungan itu hingga saat ini ya relatif aman saja, karena dengan pengetahuan seperti orang-orang sipil ia sudah memperhitungkan berapa kekuatan bendungan ya yang berada di lokasi-lokasi zona sesar naik," jelasnya.

Menurut Iyan, sama halnya dengan Bendungan Jatigede yang berada di sesar kelompok Jatigede. Pulau Jawa, Sumatera, NTB, NTT, Maluku merupakan daerah yang terdapat banyak sesar.

"Tapi kan mau tidak mau pemanfaatan lahan harus di pertimbangkan untuk kemaslahatan masyarakat, kalau kita bandingkan tektonik struktur yang ada di Indonesia bagian barat dan timur," tuturnya.

Iyan menjelaskan, tumpukan lempeng di Indonesia bagian Timur sangat aktif.

"Jadi tumpukan lempeng di Indonesia bagian timur itu sangat aktif, konfensasinya adalah terlipatnya batuan-batuan dan sesar, tapi pelepasan energi itu juga konfensasinya adalah walaupun tektoniknya, deformasinya dengan lipatan, tapi juga terjadi gempa bumi yang besar juga di sana, artinya subduksi itu bisa mengakibatkan deformasi yang kuat juga bisa menghasilkan gempa bumi yang kuat juga," jelasnya.

Baca Juga: Geger Pesan Berantai Jawa Barat Gempa Besar karena Sesar Lembang Awal 2021

"Sementara itu, di Indonesia bagian barat atau di Jawa itu bukan berarti tektoniknya tidak aktif, karena kan kita sama-sama berasal dari pertemuan lempeng Hindia-Australia, dengan kecepatan yang sama baik di bagian barat maupun di bagian timur," tambahnya.

Wilayah bentang Sesar Lembang mulai dari kaki Gunung Palasari di sebelah timur sampai Kampung Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, di sebelah barat, panjangnya sekitar 29 km.

Ia menjelaskan, ada banyak sesar yang berada di cekungan Bandung, seperti Sesar Lembang dan Sesar Cimandiri. Menurutnya, Sesar Lembang membentang dari arah barat ke timur. Sementara Sesar Cimandiri membentang dari timur laut ke barat daya.

Load More