SuaraBogor.id - Geolog Universitas Padjajaran atau UNPAD yakin sesar Lembang tak bahaya dan tak mematikan. Sesar Lembang dianggap sebagai patahan yang normal dan tidak membuat kehancuran fatal.
Hal itu dikatakan Ahli Geologi Struktur FTG Unpad Iyan Haryanto. Dia menjelaskan jika Sesar Lembang merupakan sesar yang normal.
"Kita lihat ini, ini daerah Saguling, dia berada dekat dengan bendungan Saguling berada dekat dengan kelompok Sesar Cimandiri ya, kemudian Cirata dia berada dekat dengan Cikeles. Kemudian Jatiluhur berada dekas sesar juga," jelasnya dalam diskusi online bersama Bandung Mitigasi Hub, Kamis (4/1/2021).
Sesar ini diketahui terletak sekitar 10 km arah utara Kota Bandung dengan panjang sekitar 25-30 km. Namun Sesar Lembang tak menghancurkan banyak bendungan di kawasan Bandung dan sekitarnya.
Baca Juga: Fakta Baru, Sesar Lembang Sebabkan Jawa Barat Gempa Besar 7 SR
"Tapi kita tau keberadaan bendungan itu hingga saat ini ya relatif aman saja, karena dengan pengetahuan seperti orang-orang sipil ia sudah memperhitungkan berapa kekuatan bendungan ya yang berada di lokasi-lokasi zona sesar naik," jelasnya.
Menurut Iyan, sama halnya dengan Bendungan Jatigede yang berada di sesar kelompok Jatigede. Pulau Jawa, Sumatera, NTB, NTT, Maluku merupakan daerah yang terdapat banyak sesar.
"Tapi kan mau tidak mau pemanfaatan lahan harus di pertimbangkan untuk kemaslahatan masyarakat, kalau kita bandingkan tektonik struktur yang ada di Indonesia bagian barat dan timur," tuturnya.
Iyan menjelaskan, tumpukan lempeng di Indonesia bagian Timur sangat aktif.
"Jadi tumpukan lempeng di Indonesia bagian timur itu sangat aktif, konfensasinya adalah terlipatnya batuan-batuan dan sesar, tapi pelepasan energi itu juga konfensasinya adalah walaupun tektoniknya, deformasinya dengan lipatan, tapi juga terjadi gempa bumi yang besar juga di sana, artinya subduksi itu bisa mengakibatkan deformasi yang kuat juga bisa menghasilkan gempa bumi yang kuat juga," jelasnya.
Baca Juga: Geger Pesan Berantai Jawa Barat Gempa Besar karena Sesar Lembang Awal 2021
"Sementara itu, di Indonesia bagian barat atau di Jawa itu bukan berarti tektoniknya tidak aktif, karena kan kita sama-sama berasal dari pertemuan lempeng Hindia-Australia, dengan kecepatan yang sama baik di bagian barat maupun di bagian timur," tambahnya.
Berita Terkait
-
Sederet Janji Ferry Juliantono usai Dilantik jadi Ketua IKA UNPAD
-
Daftar Nilai SNBP Unpad 2025 Semua Jurusan
-
Mau Masuk UNPAD? Ini 10 Jurusan dengan Peminat Terbanyak dan Persaingan Terketat!
-
Siapa Romli Atmasasmita? Sebut Mahfud MD Bisa Dijerat Pasal Fitnah dan UU ITE
-
Guru Besar FH UI dan Unpad Buka Suara, Ungkap Kejanggalan Kasus Mardani Maming
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Pemuda Bogor Bunuh Tante Kandung, Isi Chat ke Pacar Usai Pembunuhan Terungkap
-
Ini Empat Kades di Bogor Yang Diduga Pungli THR ke Perusahaan
-
Waspada Hoaks! KP2C Bantah Kabar Bohong Siaga 1 Sungai Cileungsi
-
Panduan Rute Lengkap Menuju Wisata Alam Malasari: Akses Terbaik dari Jakarta, Bogor dan Sekitarnya
-
Jangan Ngaku Pernah ke Bogor Kalau Belum Cicip 7 Kuliner Legendaris Ini