SuaraBogor.id - Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan layanan perencana pernikahan atau wedding organizer yang mempromosikan nikah siri, poligami dan pernikahan anak di akun Facebooknya.
Wedding organizer bernama Aisha Wedding ini telah mengunggah daftar layanan yang mereka miliki, baik di Facebook maupun websitenya.
"Hukum poligami di Indonesia diperbolehkan selama sang suami bisa berlaku adil terhadap istri-istrinya.
Pernikahan sangat penting bagi setiap istri-istrinya. Biarkan Aisha Weddings merencanakan pernikahan impian pertama, kedua, ketiga, keempat Anda," tulis akun tersebut mempromosikan poligami.
Unggahan lainnya menyebut bahwa semua wanita Muslim selalu ingin bertaqwa pada Allah SWT dan suaminya. Agar berkenan di mata Allah SWT dan suami, Aisha Weddings menyarankan agar perempuan harus menikah pada usia 12-21 tahun dan tidak lebih.
Baca Juga: Aksi Pria Tolong Bapak-bapak Kelelahan, Endingnya Bikin Ingat Orangtua
"Jangan tunda pernikahan karena keinginan egoismu, tugasmu sebagai gadis adalah melayani kebutuhan suamimu," tulis wedding organizer tersebut dalam websitenya.
Beberapa tulisan lain juga menimbukkan kontroversi dan tentu saja mengundang komentar kecaman dari warganet. Khususnya, saat wedding organizer tersebut mempromosikan pernikahan dini.
Kasus ini ramai diperbincangkan setelah akun Twitter @SwetaKartika mengunggah tangkapan layar berupa penjelasan yang dimuat di website Aisha Weddings.
Dia menyebut, Aisha Weddings seperti biro jodoh yang berkedok lewat wedding organizer. Tapi, fokusnya mencarikan pasangan hidup untuk wanita yang kategori usianya masih anak-anak.
"Ada Mak Comblang digital yang meng-encourage pernikahan anak-anak yeuh. Dis is 'n outrage. Edan...," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Pria Disebut Tak Boleh Cuci Piring, Selebgram Ini Beri Balasan Menohok
Awalnya, si pemilik akun mengira jika hal ini hanyalah perbuatan oknum yang iseng. Namun, setelah menggali lebih dalam Facebook dan website Aisha Wesdings, ia pun tak percaya dengan kebenaran tersebut.
"Kalau ini beneran, berarti ini parah. Kalau ini hoax, pelakunya tetap bisa dituntut atas pembohongan publik, menciptakan kegaduhan, penistaan agama (karena mengutip potongan ayat-ayat suci untuk mendukung opini), dan (bisa jadi) pelanggaran privasi atas foto-foto yang terpajang di web," kata dia.
Mengetahui kehebohan tersebut, Aisha Weddings buka suara melalui unggahan terbaru di Facebok.
"Jangan menilai. Jika orang tua mau dan KUA mengeluarkan dispensasi nikah bagi anak. Kenapa murka?? Beberapa keluarga tidak punya uang untuk anaknya. Lebih baik menikah daripada mati kelaparan...," tulis pihak Aisha Weddings dalam unggahan terbarunya Rabu (10/2/2021).
Tentu saja unggahan terbaru ini mendapat reaksi keras dari warganet, yang seolah-olah membenarkan pernikahan dini bagi wanita.
"Ngawuuurrr. Jika takut kelaparan lalu solusinya menikahkan anak, apa bedanya dengan menjual anak? Hanya karena orang tuanya malas, bisa bikin anak tapi tidak mampu menafkahinya dan melepas tanggung jawab kepada orang lain dengan kemasan pernikahan. Kalo mau usaha cari makan dari EO perkawinan, gak kaya gitu. cwiihhh. Nista luuh," kata Lenie Sahari.
"Sinting banget, menikahkan anak dibawah umur ini juga nggak bisa jadi solusi memberantas kemiskinan. Menikah muda, mental nggak siap apalagi finansial, nanti kalau punya anak, anaknya lahir dalam kemiskinan alasan lagu gabisa menyekolahkan dinikahkan lagi, alhasil malah menambah lingkaran kemiskinan yang lebih banyak! Belum kalau bercerai, lalu anak yg dihasilkan dr pernikahan macam ini bagaimana nanti nasibnya?," kata Fadhila Sukma.
"Cara berpikir yg sempit, menggunakan agama jadi dalih, cari duit banyak cara, bukan dengan membenarkan pikiran sempit anda dengan dalil2 agama," komentar Ileonora.
Berita Terkait
-
Jejak Digital Dikuliti, Foto Pose Ivan Sugianto Kepal Tangan Disorot: Kok Ada Meja Judi di Ruangan Polisi?
-
Jebakan Maskulinitas di Balik Tren Video Laki-laki Tidak Bercerita
-
Menu Sushi Seblak dan Nasi Kuning Disebut Jadi Penyebab Timnas Indonesia Dibantai Jepang: Pantes Ngamuk..
-
Sadbor sebagai Duta Anti Judi Online: Paradoks Makna Pemberian Gelar
-
Apa Itu Tarian Haka? Viral Dibawakan Hana Rawhiti di Parlemen NZ
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
Terkini
-
Pemkab Bogor Jadi Panggung Kejurnas Kungfu Tradisional, Lahirkan Juara Masa Depan!
-
Pemkab Bogor Borong Penghargaan di Hari Pangan Sedunia
-
Program Samisade Dijadikan Alat Politik, Pemkab Bogor Tegas Lakukan Hal Ini
-
Profesor Luluk: Wisata Pekarangan Atang, Potensi Baru Ekonomi Indonesia
-
Reformasi Birokrasi di Bogor, Atang-Annida Dorong ASN Profesional