SuaraBogor.id - Semua Rukun Tetangga (RT) di 11 Kecamatan di Kota Depok kini tak ada lagi yang berstatus zona merah. Hal itu diungkapkan Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Idris menjelaskan, sebanyak 3.694 RT masuk zona hijau. Lalu 1.831 RT zona kuning dan 10 RT masih di zona oranye.
“Alhamdulillah saat ini tidak ada RT di Kota Depok yang berstatus zona merah,” ujarnya yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok dilansir dari Ayobogor.com—jaringan Suara.com—Minggu (14/2/2021).
Kecamatan Sukmajaya Depok menjadi yang terbanyak berstatus zona hijau, yakni 630 RT. Disusul Kecamatan Pancoran Mas 417 RT dan Kecamatan Beji 231 RT.
Idris mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan zonasi RT.
Berdasarkan kriteria Inmendagri Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan, zona hijau berarti tidak ada kasus Covid-19 di satu RT.
Sementara zona kuning, jika terdapat satu sampai dengan lima rumah dengan kasus konfimasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.
Zona oranye itu jika terdapat enam sampai dengan 10 rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.
Sedangkan zona merah, jika terdapat lebih dari 10 rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.
Baca Juga: Heboh! Disdik Kota Depok Larang Siswa Rayakan Hari Valentine
Zonasi RT tersebut berlaku sampai dengan 22 Februari 2021 sesuai dengan kebijakan PPKM Mikro dan akan dilakukan evaluasi untuk kebijakan selanjutnya.
“Meskipun berdasarkan hasil perhitungan Zonasi RT sesuai Inmendagri Nomor 3 Tahun 2021 tidak ada RT Zona Merah, tetapi saat ini Kota Depok masih berada pada zona oranye dan penambahan kasus Covid-19 masih terus terjadi, yang bersumber dari klaster keluarga, komunitas dan tempat kerja,” tutur Idris.
Untuk itu, Idris mengimbau kepada seluruh warga Depok untuk patuh menerapkan 5M (Iman, Imun dan Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas).
“Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Mako Brimob Kelapa Dua Sempat Didatangi Massa, Begini Penjelasan Kapolres Depok
-
Usai Markas Gegana Dibakar, Bentrokan Meletus di Mako Brimob Depok: Massa Dihujani Gas Air Mata!
-
Gebrakan Keponakan Prabowo Ajak Ketua RT Gen Z Keliling Gedung DPR, Hasilnya Mengejutkan
-
Kata-kata Haru Miliano Jonathans Putuskan Bela Timnas Indonesia
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
5 Fakta Suami-Istri Dalang Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Hasut Massa Lewat Medsos hingga Grup WA!
-
Mau Kerja di Lingkungan Istana? Wantimpres Buka Lowongan, Lulusan SMA Bisa Daftar!
-
Rundown Pestapora 2025: Jadwal, Pembagian Panggung dan Tukar Lagu Para Musisi
-
Harta Tembus Rp1 Triliun, Nadiem Makarim Kini Tersangka Korupsi dan Langsung Ditahan Kejagung
-
Implan Copot Bikin Sidang Ditunda, Nikita Mirzani: Saya Tidak Kuat Yang Mulia
Terkini
-
Sopir Kabur Hingga Gardu Rusak, Ini 5 Fakta Penting Kecelakaan Truk di Tol Ciawi 2
-
Sopir Truk Kontainer Penabrak GT Ciawi 2 Kabur, Polisi Buru Pelaku dan Ungkap Fakta Baru
-
Horor di Tol Ciawi 2 Terulang: Kontainer Bahan Kimia Hantam Gerbang Tol
-
Malam Kamis Tiba, Ini Waktu Mustajab! Berikut Doa dan Amalan Terbaik untuk Meraih Berkah
-
Tragedi Jelang Magrib: Lambaian Tangan Terakhir Arya Sebelum Lenyap Ditelan Pusaran Air Cisadane