Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 21 Februari 2021 | 15:41 WIB
Warga mendorong sepeda motornya melintasi banjir di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). ANTARA FOTO

SuaraBogor.id - Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta sejak Jumat (19/2/2021) kemarin hingga sekarang disebut gegara Bogor dan Depok. Hal itu ternyata mendapatkan reaksi dari Wali Kota Bogor Bima Arya.

Bima Arya membantah keras kaitan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta itu kiriman dari Bogor tersebut.

Menurut Bima Arya, dari pantauan selama tiga hari terakhir, tinggi muka air (TMA) di Bendungan Katulampa hanya sampai 90 cm atau siaga III.

“Selama tiga hari kebelakang, di Bendungan Katulampa itu paling tinggi siaga III, biasanya Jakarta banjir kalau Katulampa siaga I. Ketika siaga III sudah banjir, berarti kan volume air di Jakarta yang tinggi," katanya kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: Cara Mengeringkan HP Kena Air karena Banjir dan Hal yang Perlu Dihindari

Orang nomor wahid di Kota Hujan itu juga telah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta, kaitan Sungai Ciliwung.

Bima Arya menilai jika bicara persoalan hulu, bukan hanya sekedar kiriman air dari Puncak atau Bogor saja, tapi perlu ada penyelesaian persoalan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

"Kita sudah surati pak gubernur, tapi belum ada jawaban. Ini perlu menjadi perhatian bersama," tukasnya.

Sebelumnya, dikutip Suarabogor.id dari grup Suara.com. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, wajar jika saat ini ditemukan banyak genangan di sejumlah wilayah Jakarta.

Ia menyebutkan, bahwa banjir yang terjadi di Jakarta kali ini merupakan kiriman dari Bogor dan Depok.

Baca Juga: Jakarta Banjir, Semua Kereta Jarak Jauh di Gambir dan Senen Batal Berangkat

"Air kiriman dari hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) sekarang dalam perjalanan nih ke Jakarta. Dalam perjalanannya itu tentu berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya," ujar Anies.

Load More