Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 02 Maret 2021 | 10:14 WIB
Sejumlah tenaga kesehatan bersiap melakukan perawatan terhadap pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBogor.id - Tepat hari ini Selasa 2 Maret 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) setahun yang lalu mengumumkan virus COVID-19 awalnya dari warga Depok, dan telah masuk ke Indonesia.

Penularan pertama yang diketahui berawal dari pesta dansa di sebuah cafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada malam Hari Valentine 14 Februari 2020 yang diikuti oleh Sita Tyasutami warga Depok berdansa bersama seorang warga negara Jepang.

Virus dengan nama resmi Sars-Cov 2 itu kemudian berinkubasi selama dua pekan, Sita mengalami batuk berkepanjangan hingga harus dirawat di RS Mitra Medika, Depok sejak 26 Februari 2020.

Tiba-tiba pada 28 Februari 2020 orang Jepang yang sudah berpindah ke Malaysia itu menelepon dan memberi kabar bahwa ia positif COVID-19.

Baca Juga: Beda Endemik dan Pandemi yang Perlu Diketahui

Mendengar kabar itu, RS Mitra Medika langsung merujuk Sita ke Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Di RSPI, Sita langsung menjalani pemeriksaan COVID-19 dan dinyatakan positif COVID-19 pada 1 Maret 2020 dan dinobatkan sebagai pasien 01 pada 2 Maret 2020 oleh pemerintah.

Sita juga menulari keluarganya yang menjadi klaster keluarga pertama di Indonesia bersama ibu Maria Darmaningsih (02), dan sang kakak Ratri Anindyajati (03) yang menyusul Sita dirawat ke RSPI.

"Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri. Ternyata orang yang telah terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun, dan putrinya 31 tahun," kata Presiden Jokowi saat mengumumkan pasien pertama virus corona di Jakarta, Senin setahun yang lalu.

Penelusuran kontak pun dilakukan di kafe tersebut, dan tercatat ada 80 orang yang turut serta dalam pesta dansa itu.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Pelaku Pariwisata di Gianyar Jadi Peternak Kambing

Sejak saat itu, kasus positif COVID-19 terus berkembang, beragam upaya kebijakan pembatasan dilakukan pemerintah mulai dari kebijakan wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), pembatasan pintu masuk negara, PSBB, PPKM, bahkan hingga saat ini PPKM Mikro di beberapa daerah.

Namun penularan terus berlangsung cepat bahkan belum berhenti sampai saat ini, dan belum genap satu tahun sudah bisa menembus angka satu juta kasus pada 27 Januari 2021.

Dan per 2 Maret 2021 ini, Satgas COVID-19 mencatat sudah ada 1.341.314 orang Indonesia yang terinfeksi, 153.074 masih dalam perawatan, 1.151.915 orang sembuh, dan 36.325 jiwa meninggal dunia.

Load More