SuaraBogor.id - Dibanding pupuk kimia, pupuk organik untuk berkebun dianggap lebih unggul karena bisa mengembalikan kesuburan tanah sehingga bisa membuat tanaman tubuh lebih baik dan maksimal.
Nah ngomongin soal pupuk organik, Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil mengembangkan pupuk organik hayati, yang diklaim kaya dengan kandungan mikroba dan bisa dibuat di rumah lho!
Peneliti Badan Penelitian Tanah (Balittanah) Dr. Ir. Etty Pratiwi mengatakan, cara membuat pupuk organik hayati sangat mudah, cukup dengan mengisolasi mikroba yang dibutuhkan.
Sederet mikroba yang bisa digunakan untuk kompos, seperti Trichoderma (dekomposer), mikroba penghasil antipatogen, mikroba pelarut P, dan bakteri penambat N.
"Misalnya untuk mendapatkan Trichoderma sp., bisa dilakukan dengan menggunakan media serasah akar bambu, daun bambu, dan nasi," jelas Etty berdasarkan keterangan pers, Senin (2/3/2021) kemarin.
Ketiganya dimasukkan dalam media batang bambu dan didiamkan selama 5 hingga 7 hari. Setelah itu terbentuklah koloni fungi. Namun, fungi tersebut harus diidentifikasi dan diuji terlebih dahulu.
Namun apabila dirasa sulit, masyarakat dan petani bisa memperoleh mikroba yang sudah tersedia di lembaga pengelola culture collection, Balitbangtan, perguruan tinggi, hingga online shop.
Pupuk organik yang terkandung mikroba ini sudah teruji di Balitbangtan bisa membuat tanah lebih subur.
Contohnya pupuk organik yang diperkaya dengan Trichoderma bisa mengurangi layu Fusarium sp. pada cabai dan bercak coklat pada tomat.
Baca Juga: Bukan Bawa Martabak, Pria Ini Apel ke Rumah Pacar Bawa Seperangkat Tanaman
Dibanding pupuk buatan kimia atau anorganik, penggunaan pupuk organik dengan mikroba lebih efisien meningkatkan hasil panen 20 hingga 50 persen.
“Meningkatkan kualitas hasil panen, meningkatkan ketahanan tanaman, dan bisa memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan,” jelas Etty.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
4 Fakta Utama Keracunan Massal Program MBG di Bogor: Dari Telur Ceplok hingga Mayonaise
-
Waspada! Chikungunya Mengancam Bogor, Dinkes Siapkan Senjata Rahasia Deteksi Cepat
-
5 Tempat Ngopi di Bojonggede Paling Recommended: Vibes Nyaman, Murah dan Instagramable!
-
Deadline Ketat Pemkab Bogor, Bupati Rudy Susmanto Desak Percepatan 388 Dokumen MCP KPK
-
Maling iPhone di Kampus Unpak Bogor Babak Belur Diamuk Massa Usai Aksinya Gagal Total