Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 07 Maret 2021 | 16:11 WIB
Polisi mengevakuasi jenazah seorang kakek yang tewas [Digtara.com]

SuaraBogor.id - Belum diketahui identitasnya, seorang kakek-kakek tewas dengan mengenaskan dipelukan seorang wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) saat bermain di kamar kos.

Saat ini polisi masih melakukan identifikasi, terkait kakek-kakek tewas dipelukan PSK tersebut. Peristiwa itu diketahui terjadi mada pagi tadi pukul 10.00 wita.

Kakek-kakek tewas mengenaskan itu terjadi di samping hotel Laresma, Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (7/3/2021).

Lurah Kabor, Ignatius yang dikonfirmasi Minggu (7/3/2021) membenarkan kejadian itu.

Baca Juga: Pelajar SMA Jadi PSK, Pengamat: Menunggu Pemimpin Bisa Berikan Solusi

Menurut dia, sekitar pukul 09.00 wita pagi, kakek itu menuju ke salah satu kamar kos untuk berkencan dengan Dewi (30), PSK yang sudah menjadi langganannya.

Setelah adanya kesepakatan harga, keduanya pun masuk ke kamar kos. Nahas, saat hendak kencan, kakek itu tiba-tiba meninggal dunia.

“Kakek dan PSK sudah di dalam kamar dan sudah tidak berpakaian. Tapi tiba-tiba kejang dan meninggal,” ujarnya dikutip dari Digtara.com -media jaringan- Suara.com.

Saat ini pihak kepolisian sudah ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Jenazah sang kakek pun dievakusi ke RSUD Dr. TC Hillers Maumere. Belum diketahui pasti penyebab kakek itu meninggal dunia.

Diketahui kalau korban yang diperkirakan berusia 70 tahun biasanya berjualan bensin.
Rekan Dewi mengaku kalau korban datang seorang diri dan masuk ke kamar Dewi yang sudah menjadi langganan.

Baca Juga: Marak Prostitusi Online di Solo, Ini Sejarah PSK di Kota Bengawan

Belum sempat berhubungan badan, korban mengalami sesak nafas, kejang dan meninggal.

Kasat Reskrim Polres Sikka Iptu Agha S, SIK yang dikonfirmasi Minggu (7/3/2021) siang mengakui kalau pihaknya masih melakukan identifikasi.

“Identitas korban masih kita identifikasi,” tandas mantan Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Polda NTT ini.

Load More