Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 10 Maret 2021 | 12:29 WIB
Ilustrasi Video syur. (istimewa).

SuaraBogor.id - Nasib malang menimpa gadis asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia menjadi korban hawa nafsu sang pacar. karena diancam video syur disebar.

Korban berinisial M (16) gadis asal Kecamatan Sodonghilir, Tasikmalaya ini akhirnya melaporkan perbuatan bejad sang pacar berinisial BAW (19) asal Kecamatan Bantarkalong.

Modus pelaku yakni dengan memacari korban selama kurang lebih satu tahun. Dalam setiap kali melakukan tindakan asusila, pelaku selalu merekam adegan tersebut.

Ternyata, rekaman itu dijadikan alat untuk mengancam setiap kali hendak melakukan tindakan asusila. Pelaku melakukan persetubuhan terhadap korban hingga empat kali.

Baca Juga: Ada Keperluan Keluarga, Gisel Tak Hadiri Sidang Penyebar Video Syur Dirinya

Aksi Pertama dilakukan di rumah dengan direkam oleh pelaku dan tiga kali di sebuah saung yang berlokasi di lahan perkebunan kosong yang kondisinya sepi di Kecamatan Sodonghilir dan Taraju.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan, Satreskrim Polres Tasikmalaya mengungkap tindak pidana pencabulan, berawal dari laporan orang tua korban yang keberatan anaknya diancam dan disetubuhi pelaku dan meminta dilakukan proses hukum.

"Tersangka ini pacaran sama korban, kemudian berbuat asusila atau persetubuhan anak di bawah umur. Karena korban masih berusia 16 tahun," ungkap Rimsyahtono, Rabu (10/3/2021).

Modus yang dilakukan pelaku, terang Rimsyah, dengan mengancam akan menyebarkan video asusila yang sudah mereka lakukan sebelummya.

Alhasil, ancaman itupun membuat korban terpaksa kembali melakukan tindakan asusila bersama pelaku.

Baca Juga: Sidang Penyebar Video Syur Gisella Anastasia Digelar Tertutup

"Jadi tersangka merekam tindak persetubuhannya dengan korban. Setiap dia mau bersetubuh, mengancam videonya akan disebarkan. Kami awalnya mendapatkan laporan dari orang tua korban dan kami berhasil ungkap," terang Rimsyah.

Pelaku sendiri, tambah Rimsyah, masih usia remaja dan baru lulus SMK. Sedangkan korban masih duduk di bangku SMP.

"Kami memberikan imbauan kepada orang tua agar mengawasi anaknya, jangan sampai anaknya terjerumus pergaulan bebas, apalagi Kabupaten Tasikmalaya adalah kontak santri. Harus lebih diawasi," tambah Rimsyah.

"Pelaku diancam pasal 81 Undang-undang RI tentang Tindak Pidana Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno dikutip dari Ayotasik.com- Jaringan Suara.com, Rabu (10/3/2021).

Load More