SuaraBogor.id - Sampai saat ini pihak kepolisian belum mengetahui, penyebab bus masuk jurang di tanjakan Cae Wado Sumedang Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) kemarin.
Bus masuk jurang itu terjadi di tanjakan Cae Wado pada pukul 18.30 WIB hingga menewaskan 27 orang. Korban Tanjakan Cae Wado ini merupakan rombongan peziarah dari sebuah SMP di Cisalak.
Menurut Kapolres AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, sejauh ini korban jiwa yang sudah teridentifikasi berjumlah 27 jiwa, dan 39 orang selamat dalam keadaan luka-luka.
Sementara itu, bus yang memiliki nomor polisi T 7591 TB itu hingga saat ini masih dalam proses pengangkatan dari jurang.
Tim kepolisian dan tim evakuasi belum bisa memastikan apa penyebab kecelakaan tunggal itu. Namun, salah satu korban yang selamat bersaksi bahwa beberapa detik sebelum masuk ke jurang, rem bus mengalami malfungsi alias blong.
Namun, untuk penyebab blong-nya rem itu sendiri, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam.
"Sejauh ini, kami masih dalam proses penyelidikan, ya," ujarnya, dikutip dari Ayobandung.com -Jaringan Suara.com.
Mengenal Tanjakan Cae Wado
Tanjakan Cae Wado Sumedang, Jawa Barat ternyata dinilai angker oleh warga setempat. kekinian Tanjakan Cae angker tewaskan 27 orang pada Rabu (10/3/2021).
Baca Juga: 27 Orang Tewas Sepulang Ziarah, Ridwan Kamil Pernah Ingatkan Ini
Korban Tanjakan Cae Wado Sumedang ini merupakan rombongan peziarah dari sebuah SMP di Cisalak.
Menurut warga Sumedang yang kini tinggal di Sukabumi Ferry mengatakan, Tanjakan Cae Wado Sumedang itu ternyata dinilai angker dan rawan.
Pada tahun 80 han Tanjakan Cae Wado Sumedang ini sempat menelan korban jiwa. Sebuah mobil pada waktu itu terlibat kecelakaan.
"Memang rawan tanjakan itu mah, soalnya dulu tahun 80 han sempat ada kecelakaan yang juga menewaskan orang," katanya kepada Suarabogor.id saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).
Bahkan kata Ferry yang kini istrinya tinggal di Sumedang mengungkapkan, Tanjakan Cae Wado Subang itu ternyata dinilai angker juga.
"Kata orang tua dulu kalau lewat tanjakan itu jangan pas Maghrib. Soalnya katanya bahaya angker juga. Ada juga yang bilang, kalau lewat tanjakan itu jangan pakai batik soalnya bahaya," imbuhnya.
"Kalau itu sih kata orang tua dulu ya, pokoknya yang diingatb itu jangan lewat situ (Tanjakan Cae Wado Subang) pas maghrib, lebih baik istirahat dulu di lain tempat," tukasnya.
Sekedar informasi, Bus pariwisata berisi rombongan peziarah dari sebuah SMP di Cisalak, Subang terjun ke jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong pada Rabu (10/3/2021) sekitar Pukul 18.00 WIB.
Puluhan orang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas tersebut. Kecelakaan tersebut pun dibenarkan Kades Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Dede Suhendar kepada wartawan melalui ponsel.
"Bus pariwisata itu ukurannya cukup besar dan jumlah penumpang pun banyak, ada ibu-ibu, anak-anak dan orang tua," ucap Dede Suhendar.
Adapun puluhan korban meninggal dunia, kata dia, sudah dibawa ke Puskesmas Wado.
"Saya sendiri ikut mengevakuasi korban yang meninggal dunia, ada sebanyak 15 orang. Ya, meninggal dunia sekira belasan orang," ucap kades.
Bus nahas tersebut, ujar dia menambahkan, melaju dari arah Malangbong tujuan Sumedang. Kecelakaan terjadi tepatnya di Kp. Kawung Luwuk Rt 1 RW 6 Dusun Cilangkap Desa Sukajadi Kec. Wado.
Mengutip sebagian penumpang yang selamat, kades mengatakan jika korban merupakan rombongan asal Subang.
"Mereka pulang dari tempat ziarah, Pamijahan Tasikmalaya," ucap dia.
Korban masih dievakuasi dan di lokasi pun sudah ada petugas dari kepolisian.
Berikut daftar korban kecelakaan bus di Sumedang berdasarkan data Tim SAR:
Yusi Awan- Dede Lili
- Lindia Nur Hidayanti
- Syarif Munawar
- Aan Sukaesih
- Jeje Juraejin
- Aridha
- Hana Nur Azizah
- Dinda Hani
- Dina Virginia
- Dinda
- Tandi
- Resa Situ
- Tatang Hidayat
- Sari Nurmala
- Ade Ipah
- Rukman Nur Hakim
- Cahyati
- Gea
- Entin
- Okta Viani
- Amot
- Wardi
- Ugi Zaenal
- Riki Faisal
- Entin Supriatin
- Aan Anwar Sadad
Berita Terkait
-
Prestasi Membanggakan SMPN 39: Menatap Masa Depan dengan Kurikulum Inovatif
-
Kapan Jadwal TKA SD, SMP dan SMA Dimulai? Catat Tanggal dan Materinya
-
7 Fakta Pelajar SMP Dibully di Blitar, Dikeroyok Belasan Siswa di Belakang Kamar Mandi Sekolah
-
Cari HP Samsung buat Anak SMP? Ini 5 Pilihan Murah, Awet, dan Cocok untuk Belajar
-
Akhir Cerita Anak Pemulung Bantargebang Ditolak Masuk SMP Negeri Kota Bekasi
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
5 Fakta Pengecatan Pagar Pakansari, Anggaran Rp3 Miliar dan Warna Merah Putih Sambut HUT RI ke-80
-
Transformasi Digital dan Fundamental Kokoh, BRI Catatkan Laba Rp26,53 Triliun
-
Gerebek Karaoke di Cibinong: 5 Fakta Operasi Pekat yang Menjaring 6 PSK dan Satu Pria Hidung Belang
-
Misteri Gudang Miras di Ciampea: Satpol PP Kecele, Temukan Benteng Pemasok Terkunci Rapat
-
Satpol PP Bogor Sapu Jaringan Miras Ilegal di Ciampea, Satu Gudang Besar Terkunci Rapat