SuaraBogor.id - Operasi pekat yang menyasar peredaran minuman keras (miras) ilegal di Ciampea, Kabupaten Bogor, menyisakan satu misteri besar. Meski berhasil menyita hampir 500 botol miras dari sejumlah toko.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) harus 'kecele' saat menemukan sebuah bangunan yang diduga kuat menjadi gudang pemasok utama, namun terkunci rapat seperti benteng tak tertembus.
Temuan pada Selasa (29/7/2025) dini hari ini mengindikasikan adanya pemain besar di balik jaringan distribusi miras ilegal di wilayah tersebut, yang untuk sementara waktu berhasil lolos dari sergapan petugas.
Saat tim gabungan menyisir Jalan Raya Cinangneng-Ciampea, Desa Benteng, kecurigaan petugas terarah pada sebuah toko yang tampak berbeda.
Berdasarkan informasi dan pengamatan, lokasi ini diyakini bukan sekadar toko eceran, melainkan pusat penyimpanan atau gudang utama yang menyuplai miras ke toko-toko kecil lainnya, termasuk yang berjualan secara online.
Namun, harapan untuk membongkar jaringan ini hingga ke akarnya terpaksa tertunda. Sekretaris Dinas Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, membenarkan kendala tersebut.
"Petugas juga mendapati, adanya sebuah toko yang diduga dijadikan gudang penyimpanan minuman keras dalam keadaan terkunci. Sehingga belum dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Anwar.
Pintu yang terkunci rapat ini seolah menjadi tembok penghalang yang melindungi rahasia dan barang bukti yang mungkin bernilai jauh lebih besar dari ratusan botol yang sudah diamankan.
Sumber keresahan warga yang berujung pada operasi ini adalah masifnya penjualan miras, baik secara terang-terangan maupun terselubung lewat platform online. Logikanya, toko-toko kecil tidak akan mampu menyimpan stok sebanyak 493 botol yang berhasil disita dari beberapa titik.
Baca Juga: Satpol PP Bogor Sapu Jaringan Miras Ilegal di Ciampea, Satu Gudang Besar Terkunci Rapat
Hal ini memperkuat dugaan bahwa gudang misterius yang terkunci itu adalah jantung dari operasi mereka. Di sanalah diduga stok dalam jumlah masif disimpan sebelum didistribusikan ke para pengecer di Ciampea dan sekitarnya.
"Lokasi tersebut diduga digunakan sebagai tempat penjualan minuman keras secara eceran maupun melalui penjualan online," tambah Anwar, merujuk pada toko-toko yang berhasil dirazia, yang semuanya diduga mengambil pasokan dari satu sumber utama.
Berita Terkait
-
Satpol PP Bogor Sapu Jaringan Miras Ilegal di Ciampea, Satu Gudang Besar Terkunci Rapat
-
Gerilya Dedie Rachim ke Pusat, 5 Jurus Ini Diharap Jadi Kunci Urai Neraka Macet Bogor
-
Momen Haru Prabowo Baca Surat Siswi Sekolah Rakyat: Dulu Gelap, Sekarang Kami Punya Masa Depan
-
Alun-alun Kota Bogor Banjir Kreasi dan Pesan Emas untuk Anak
-
Jurus Jitu Pemkot Bogor Jaga Harga Sembako Tetap Aman dan Tersedia di Pelosok Wilayah
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Lebih dari 40 Titik Terdampak Bencana di Sumatra Dapat Sentuhan BRI Peduli
-
Avanza Ringsek Terjepit Truk di Jalan Raya Bogor, Sopir Sempat Mencoba Kabur
-
Tak Hanya ATM, Ini 3 Jaringan Andalan BRI untuk Transaksi Aman Selama Nataru 2025/2026
-
Saham BRI Naik 48 Kali Lipat Sejak IPO, BBRI Kini Jadi Bank Terbesar ke-4 di Asia Tenggara
-
Pemotor Wanita Hantam Pikap di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol: Luka Robek di Kepala