SuaraBogor.id - Fakta baru terkait seorang guru di Garut mengeluhkan sakit dan lumpuh usai divaksinasi COVID-19 kedua.
Ternyata, soal guru sakit dan lumpuh di Garut itu bukan karena efek vaksinasi COVID-19.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinkes Garut, Leli Yuliani. Dia mengklarifikasi bahwa guru tersebut sakit bukan dari efek vaksinasi COVID-19. Guru tersebut juga tidak lumpuh, melainkan merasa lemas setelah menerima vaksin COVID-19.
"Bahwa yang bersangkutan sudah cukup sering mengalami hal serupa dan beberapa kali sempat dirawat di Puskesmas," katanya dalam keterangan yang diterima Suarabogor.id, Senin (22/3/2021).
Baca Juga: Ngeri, Foto Udara 73 Rumah di Garut yang Terancam Longsor
Diberitakan sebelumnya, seorang guru mengeluhkan sakit dan lumpuh usai divaksinasi Covid-19. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menjelaskan kronologinya.
"Sekarang masih dirawat di RSUD dr Slamet, sudah dilakukan pemeriksaan CT Scan, mudah-mudahan besok (Kamis) sudah ada hasilnya," katanya, Kamis (18/3/2021).
Menurut dia, efek setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 memang ada dan setiap orang berbeda-beda menunjukkan gejalanya, ada yang mual, maupun pusing.
Jika penerima vaksin mengeluhkan sakit, dia menambahkan, segera melaporkan ke puskesmas terdekat untuk selanjutnya tim kesehatan dari pemerintahan akan menindaklanjutinya dengan cepat dan tepat.
"Ketika mendapatkan gejala lain, atau terasa beda segera melaporkannya ke puskesmas," ujar Helmi.
Baca Juga: Puluhan ODGJ Asal Garut Sembuh, Usai Rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Bogor
Hingga kini, Wabup belum dapat menyampaikan penyebabnya karena butuh pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh tim khusus dari Komda Kipi Jabar.
Tim medis di Garut, lanjut dia, telah melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan memeriksa semua kondisi kesehatannya agar dapat diketahui faktor apa saja yang menjadi penyebab pasien tersebut sakit.
"Alhamdulillah setelah dilakukan perawatan, langsung oleh spesialis syaraf, dari awal sampai sekarang ditangani, sudah ada perbaikan, sudah bisa bicara, tidak mengeluh sakit," pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menelusuri kejadian ikutan pascaimunisasi (Kipi), setelah vaksinasi Covid-19 terhadap seorang guru yang saat ini masih dirawat di RSUD dr Slamet Garut.
Berita Terkait
-
Pospay: Dorongan Baru untuk UMKM Garut Menuju Digitalisasi
-
Ini Keseruan Gelaran Suara UMKM Pasar Lokal 2024 di Kota Garut
-
Lokasi Sesar Garsela di Mana? Sejarah Mencatat Jadi yang Teraktif di Jabar
-
Gempa 4.4 Magnitudo Guncang Sukabumi, Getarannya Terasa ke Bogor Hingga Garut
-
Pak Polisi Tunggang Langgang Saat Gempa Bandung Terjadi
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
Pemkab Bogor Luncurkan Sistem "Si Aktif Bogor" untuk Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan
-
Diduga Ketahuan Selingkuh, Candra Kusuma Langsung Datang ke Istri Pertama di Surabaya
-
Mau Ikut BRI Fellowship Journalism 2025 yang Didukung Penuh Dewan Pers? Cek Syaratnya!
-
BRI Fokus pada Keamanan Data Nasabah, Salah Satunya dengan Operasikan Security Operation Center
-
Pesta Rakyat ala Dedie-Jenal, Warga Bogor Banjiri Lapangan Mulyaharja