SuaraBogor.id - Pembelajaran tatap muka akan dimulai pada Juli mendatang, berbagai persiapan sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tasikmalaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana mengatakan, pihaknya masih ragu memulai pembelajaran tatap muka pada Juli.
Sebab, saat ini guru di Tasikmalaya belum semuanya mendapatkan vaksin COVID-19.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya menyiapkan agar pelaksanaan belajar tatap muka nantinya berjalan aman dari paparan Covid 19. Pihaknya, lanjut Dadan, memahami orang tua, siswa dan guru sudah lelah dengan pembelajaran daring akibat pandemi ini.
“Di sisi lain prinsip pandemi kita kedepankan keselamatan kesehatan warga pendidikan. Tentu harus difahami oleh seluruh masyakarat. kami Di Kabupaten Tasikmalaya, kami lakukan verifikasi daftar periksa sekolah yang siap Tatap muka. Tapi di lapangan belum betul-betul siap untuk tatap muka," kata Dadan Wardana melalui sambungan telepon, dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Selasa (23/3/2021).
Menurut Dadan, di antaranya kesiapan yang penting, yakni vaksinasi Covid-19 Guru di Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini, dari 12.700 guru di Kabupaten Tasikmalaya, baru sekitar 1.200 guru yang sudah diberi vaksin atau hanya 10%.
"Tenaga pendidik yang baru vaksin sekitar 10% saja. Jadi masih banyak yang belum. Ini masih bertahap semoga pas waktunya tatap muka semua tenaga pengajar dan staf di sekolah sudah vaksin. Kalau ingin tatap muka harus 100 persen guru di vaksin." Ucap Dadan.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Penanganan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi mengatakan, vaksinasi untuk guru dilakukan bertahap dan sudah dimulai pada awal bulan Maret ini. Atang optimis, sebelum pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang digelar, seluruh guru PNS dan Non PNS sudah diberi vaksin.
"Kami bertahap ini akan terus vaksin, masuknya ke pelayanan Publik."Kata Atang Sumardi.
Baca Juga: Walkot Pontianak: Belajar Tatap Muka Tetap Bisa Diikuti Siswa dari Rumah
Tag
Berita Terkait
-
MAN 1 Yogyakarta Fasilitasi Sosialisasi TKA 2025
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Media Sosial dan Dunia Anak: Antara Manfaat dan Tantangan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Jam Operasional Truk Tambang di Bogor Direlaksasi Pagi hingga Sore: Perbup Sementara Dikesampingkan
-
Cemas Jelang Oktober, Karyawan Shell Cibinong Was-was Hadapi Kekosongan Stok BBM dan Ancaman PHK
-
Polemik Kades Bojong Kulur: Terbentur Regulasi, Penonaktifan Tak Bisa Dilakukan
-
Enchanting Valley Resmi Dibuka: Magnet Wisata Baru Puncak Bogor untuk Generasi Milenial dan Gen Z
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan