Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 24 Maret 2021 | 18:39 WIB
Ilustrasi warga membawa golok.

SuaraBogor.id - Seorang pria yang merupakan warga Kampung Pasirhuni 04/01, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencoba melakukan aksi bunuh diri menggunakan golok, Rabu (24/3/2021).

Aksi pria Sukabumi coba bunuh diri menggunakan golok itu diketahui warga. Akibat percobaan bunuh diri, pria berinisial DK (53) harus dibawa ke Rumah Sakit.

Pecobaan bunuh diri yang dilakukan pria asal Sukabumi itu dibenarkan Kades Pagelaran, Asep Gunawan. Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 07.00 WIB.

"Benar ada percobaan bunuh diri. Kejadiannya sekitar pukul 07.00 WIB bertempat di rumah anak perempuannya di Kampung Cikupa, Desa Pagelaran, Kecamatan Purabaya," kata Kades Pagelaran, Asep Gunawan dilansir dari Sukabumiupdate.com -jaringan Suara.com.

Menurut Asep, DK awalnya merupakan warga Desa Pagelaran yang kemudian 10 tahun merantau di Jambi. Ketika itu, saudaranya mencari DK dan pada tahun 2020 dia pulang ke Purabaya dengan istrinya yang merupakan orang Palembang. Namun DK itu pulang dalam kondisi hilang penglihatan.

Baca Juga: Tragis! Pria di Bekasi Tusuk Istri Lalu Coba Bunuh Diri Pakai Pisau

Asep menyatakan, DK mengalami kebutaan saat 6 tahun berada di perantauan, namun untuk penyebabnya tidak tahu persis.

Di Purabaya itu, DK tinggal bersama kakaknya di Kampung Pasirhuni Desa Purabaya dan kemudian dia menginap di rumah saudaranya yang lain di Kampung Babakan RT 15/4, Desa Pagelaran.

Namun di sana, terjadi keributan dan DK sempat mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan kain. "Saat itu masih bisa diselamatkan oleh warga dan saya pun ada disitu," jelasnya.

Atas kejadian tersebut, Pemdes Pagelaran sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Koramil kemudian meminta warga untuk menjaganya dan mengawasinya secara digilir.

Akan tetapi, tanpa sepengetahuan Asep, pada Selasa (23/3/2021) menjelang magrib dibawa sama anak perempuannya ke Kampung Cikupa.

"Nah saya dapat informasi Selasa malamnya. Saya instruksikan lagi Kadus, RW dan RT setempat untuk memantau karena nih orang sudah berusaha berulang kali untuk bunuh diri jadi bukan disini aja. Di Jambi pun sering terjadi seperti itu memang depresi kayaknya malah pernah masuk RS Jiwa," jelas Asep.

Benar saja, pada Rabu pagi Asep menerima informasi DK mengunci diri di dalam rumah anaknya itu. DK bisa mengunci diri di dalam rumah saat anaknya lagi keluar.

Baca Juga: Kalah Adu Lari, Pemuda Pengangguran Babak Belur Dihajar Warga

Semua pintu terkunci dan warga berusaha masuk lewat pintu belakang dengan cara mendobraknya. Ketika itu DK sudah terluka dan masih memegang Golok tumpul yang jarang dipakai.

Ketika hendak diamankan warga, DK melawan. "Ada perlawanan juga terhadap warga, sehingga warga menggunakan bambu untuk menjatuhkan golok, dan korban dibawa ke RSUD Bunut (RSUD R Syamsudin SH)," terangnya.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More