SuaraBogor.id - Ratusan angkutan perkotaan (Angkot) yang saat ii masih beroperasi di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat akan dilenyapkan.
Pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), berencana bakal mengoprasikan 52 armada bus yang nantinya akan beroperasi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, dengan sistem buy the service (BTS) atau program angkutan umum bersubsidi.
Saat ini kawasan Puncak Bogor memang selalu menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat. Salah satu penyebab kemacetan masih banyaknya angkot yang beroperasi.
Tak hanya itu, pemerintah pusat juga menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar, demi memuluskan program tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Ade Yana mengaku sedikit keberatan, dengan rencana pemerintah pusat tersebut.
Menurutnya, mendatangkan 52 armada bus untuk beroperasi di kawasan Puncak, bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi kemacetan dan penumpukan kendaraan di kawasan tersebut.
Apalagi, mendatangkan 52 bus tersebut mesti dibarengi dengan menghilangkan 556 angkot di kawasan Puncak Kabupaten Bogor.
"556 angkot kita hapus menjadi 52 bus, ini kan masalah baru. Nanti ratusan supir angkot itu kerja apa, mereka mau makan apa, solusinya seperti apa, ini pasti akan jadi gejolak di bawah kalau tidak kita antisipasi," katanya, dilansir dari Ayobogor.com - Senin (5/4/2021).
Menurutnya, penyebab utama dari macetnya di jalur Puncak adalah tingginya volume kendaraan, yang didominasi oleh kendaraan pribadi, namun tidak diiringi dengan peningkatan infrastruktur kualitas jalan.
"Solusi puncak itu kata yaitu bangun jalur Puncak 2 harga matinya. Karena jalur Puncak yang sekarang sudah sulit untuk diperlebar badan jalannya," tegasnya.
Sekedar diketahui, Kasubdit Pengawasan dan Pengendalian BPTJ Torang Hutabarat mengatakan, layanan angkutan masal, merupakan salah satu program yang akan dibahas dan diterapkan di kawasan Puncak nanti.
Baca Juga: Joko Susilo Meninggal Dunia di Gunung Sindur
Program tersebut merupakan upaya pemerintah pusat, untuk membantu Pemkab Bogor dalam mengatasi kemacetan di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor.
Selain untuk mengatasi kesemrawutan di kawasan Puncak, program BTS merupakan program untuk menekan jumlah kendaraan pribadi yang hilir mudik di kawasan Puncak.
Nantinya program tersebut akan mengerahkan sejumlah bus, yang akan beroperasi di Jalur Puncak.
"Jadi nanti sistemnya orang dari luar Bogor yang akan datang ke Puncak harus menggunakan bus ini. Jadi dengan adanya bus ini setidaknya bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang melintas di kawasan Puncak," ujarnya.
Menurutnya, rencana untuk melakukan pelebaran Jalur Puncak terbilang berat, untuk itu salah satu opsi yang dapat diambil dengan mengendalikan kendaraan pribadi yang hendak menuju kawasan Puncak dengan angkutan massal bus ini.
Keberadaan bus massal ini dinilai sebagai langkah jitu untuk mengatasi kesemrawutan Puncak.
"Tapi tetap ini semua baru pembahasan awal saja. Kita belum bisa berbicara rinci karena semuanya mesti kami matangkan dulu," ucapnya.
Pemerintah juga mesti berpikir, bagaimana membuat masyarakat yang hendak berwisata ke Puncak berpindah menggunakan kendaraan umum.
"Tentunya, layanan BTS yang digagas harus baik dan memuaskan penggunanya, sehingga dengan sendirinya mereka akan lebih memilih menggunakan layanan angkutan umum dari pada kendaraan pribadi. Dan ini PR kita bersama," tutupnya.
Berita Terkait
-
Ini Rincian Tunjangan DPRD Kabupaten Bogor yang Naik 100 Persen di Tengah Jeritan Rakyat
-
Digaji Fantastis, Kinerja DPRD Kabupaten Bogor Dipertanyakan: Tak Terdengar dan Tak Terlihat?
-
Ironi! Tunjangan DPRD Kabupaten Bogor Nyaris Rp100 Juta Sebulan, 59 Ribu Anak Terancam Putus Sekolah
-
Sekolah Rusak, Siswa SDN Tegal Benteng Bogor Belajar di Halaman Rumah Warga
-
5 Lokasi Rumah Murah di Cileungsi Harga Mulai 130 Juta, Cocok untuk Milenial Gaji UMR
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cegah Politik Uang Sejak Dini, Bawaslu Bogor Masuk Sekolah Ajak Gen Z Jadi Pengawas Pemilu
-
Kode Redeem FF 9 September 2025: Banjir Item Gratis, Klaim Token Katana dan SG2 Sekarang Juga
-
Maulid Berdarah: 3 Jemaah Tewas, Puluhan Terluka Saat Majelis Taklim Ambruk, Menag Janjikan Ini
-
Layar Ditinggalkan, Langit Jadi Tontonan: Saat Gerhana 'Blood Moon' Satukan Ribuan Warga
-
Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang