- Fenomena langka ini diperkirakan baru akan terulang secara utuh pada 31 Desember 2027.
- Sebuah gerhana bulan total berhasil menciptakan momen digital detox massal.
- Generasi yang dituding tak bisa lepas dari gawai justru menjadi motor utama acara.
SuaraBogor.id - Ada sihir yang terjadi di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Minggu (7/9) malam, dan itu bukan hanya datang dari bulan yang memerah darah.
Sihir sesungguhnya adalah pemandangan ribuan orang yang dengan sukarela meletakkan ponsel mereka, mematikan notifikasi, dan memilih untuk hadir sepenuhnya dalam satu momen kolosal.
Di jantung kota yang tak pernah tidur, sebuah gerhana bulan total berhasil menciptakan momen digital detox massal yang paling tak terduga.
Lupakan sejenak kafe estetis atau konser hingar bingar. Malam itu, "tempat nongkrong" paling hits di Jakarta adalah hamparan tikar di depan Teater Jakarta.
Generasi yang dituding tak bisa lepas dari gawai justru menjadi motor utama acara "Piknik Malam Bersama Gerhana Bulan Total 2025".
Mereka menukar scrolling tanpa akhir dengan obrolan tatap muka, tawa bersama orang asing, dan decak kagum yang sinkron saat bulan perlahan ditelan bayangan Bumi.
Irena (25), yang rela menempuh perjalanan dari Bogor, menjadi simbol dari pencarian ini. Dengan kamera di tangan, tujuannya lebih dari sekadar konten.
"Ada harapan blood moon dapat terpotret cantik," ujarnya.
Ini adalah harapan untuk menangkap sebuah pengalaman otentik, sebuah kenangan yang bobotnya jauh melampaui sekadar likes dan shares.
Baca Juga: Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang
Fenomena ini membuktikan satu hal: ada kelaparan mendalam akan pengalaman komunal. Panitia yang awalnya hanya membuka kuota 300 orang dibuat kewalahan saat pendaftar meledak hingga 2.000.
Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan manifesto diam-diam dari masyarakat urban yang merindukan koneksi.
Saat fase totalitas mencapai puncaknya pada pukul 01.11 WIB, dan bulan menggantung di langit dengan warna merah darah yang magis, tidak ada aplikasi yang bisa mereplikasi perasaan itu.
Suara "wow" yang serempak dari ribuan orang menciptakan getaran kolektif.
Orang-orang yang tadinya asing, kini berbagi selimut, menawarkan bekal, dan saling meminjamkan bahu untuk melihat lewat lensa teleskop. Inilah jejaring sosial dalam bentuknya yang paling murni.
Delapan teleskop yang disediakan panitia menjadi episentrum interaksi. Antreannya panjang, namun tak ada yang mengeluh.
Proses menunggu justru menjadi ajang berkenalan dan berbagi cerita.
Anak-anak bertanya dengan polos, orang dewasa bernostalgia tentang gerhana yang mereka lihat di masa kecil, dan para ahli astronomi seperti Profesor Thomas Djamaluddin menjadi pusat kerumunan, menjelaskan fenomena langit dengan bahasa yang membumi.
Tag
Berita Terkait
-
Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang
-
Detik-detik Mencekam Maulid di Ciomas Berujung Duka, Mushola Ambruk Timpa Puluhan Jemaah
-
Sopir Kabur Hingga Gardu Rusak, Ini 5 Fakta Penting Kecelakaan Truk di Tol Ciawi 2
-
Sopir Truk Kontainer Penabrak GT Ciawi 2 Kabur, Polisi Buru Pelaku dan Ungkap Fakta Baru
-
Horor di Tol Ciawi 2 Terulang: Kontainer Bahan Kimia Hantam Gerbang Tol
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Pemkab dan Warga Bogor Galang Dana Rp1,2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
-
3 Spot Short Escape di Tenjo Bogor yang Murah Meriah dan Estetik, Cukup Naik KRL!
-
Proyek Pasar Tani Garuda Cibinong Baru Capai Segini, DPKPP Ungkap 'Musuh Utama'
-
Kios Bara Terancam Tutup 2026! IPB: Kami Ikuti Arahan Pemkab, Tapi Mahasiswa...
-
130 Tahun Hadir, BRI Perluas Layanan Inklusif Lewat 1,2 Juta AgenBRILink