SuaraBogor.id - Nelayan pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan fasilitas penunjang dari Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Fasilitas penunjang untuk nelayan Cianjur ini berupa perbaikan infrastrukur menuju dermaga, guna meningkatkan penghasilan mereka.
"Nelayan di Cianjur yang selama ini minoritas karena jumlahnya sedikit akan kita perhatikan lebih, termasuk memberikan bantuan fasilitas penunjang untuk memudahkan mereka meningkatkan hasil tangkapan saat melaut, sehingga status ekonomi mereka meningkat," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, dilansir dari Antara.
Herman Suherman menjelaskan, kemudahan dalam pengajuan kredit hingga pengadaan alat penunjang seperti perahu dan alat untuk melaut lainnya, akan menjadi perhatian pihaknya, sehingga nelayan tidak lagi terlilit hutang ke bank keliling.
Bahkan ungkap dia, Pemkab Cianjur berusaha mendorong agar pengelolaan Pelabuhan Jayanti dialihkan ke Pemprov Jabar, guna menjamin kesejahteraan nelayan di pantai selatan karena untuk mengelola pelabuhan dari APBD Cianjur, tidak memungkinkan.
"Kita tidak mungkin sanggup karena terlalu besar biayanya ditambah sekarang pandemi, sehingga kita mendorong agar Pelabuhan Jayanti dikelola Pemprov Jabar supaya kesejahteraan nelayan di selatan Cianjur terjamin," katanya.
Sementara Hari Nelayan Nasional yang jatuh tanggal 6 April, masih banyak nelayan di Cianjur yang jauh dari kata sejahtera akibat kurangnya perhatian dari pemerintah, bahkan tidak sedikit dari mereka berhenti melaut karena terlilit hutang ke bank keliling.
Sehingga perahu yang selama ini menjadi andalan untuk mencari nafkah terpaksa dijual untuk menutupi hutang ke rentenir. Tidak sedikit pula yang beralih profesi menjadi buruh serabutan karena tidak memiliki biaya untuk melaut dengan hasil tangkapan yang tidak maksimal.
"Selain mengalami krisis ekonomi akibat pandemi, kurangnya perhatian dari pemerintah membuat ekonomi nelayan semakin krisis. Perhatian pemerintah menurut saya selama ini kurang, sehingga banyak nelayan yang ada di Jayanti gulung tikar," kata Ketua Kelompok Nelayan Jayanti, Euis Purnamasari.
Baca Juga: Mau Edarkan Obat Keras ke Nelayan Banyuwangi, Residivis Diciduk Polisi
Tidak hanya itu, sejumlah nelayan terpaksa meminjam uang ke bank keliling untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan operasional melaut yang hasilnya tidak sesuai, sehingga mereka terus terlilit hutang ke rentenir yang tidak pernah lunas.
"Kami berharap tidak hanya sarana dan prasarana penunjang yang diberikan pemerintah, kalau bisa dibuatkan koperasi khusus nelayan, sehingga saat paceklik mereka tidak lagi terlilit hutan ke bank keliling yang sudah jelas menyengsarakan," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Viral Tanggul Beton di Laut Cilincing, Ini Penampakannya
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi