Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 08 April 2021 | 21:11 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)

SuaraBogor.id - Polisi masih mencari pelaku teror benda terbungkus bertuliskan FPI Munarman di Kota Depok, Jawa Barat. Saat ini pihak kepolisian telah memeriksa empat orang saksi.

Paket bertuliskan FPI Munarman itu hebohkan warga Depok. Hingga kini Polres Metro Depok masih melakukan pendalaman.

Hasil sementara, paket bertuliskan FPI Munarman itu berisi peluru di dalamnya.

Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, kendala itu lantaran tidak ada kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi. Tak hanya itu, tidak ada saksi yang melihat siapa sosok yang menaruh benda mencurigakan tersebut.

Baca Juga: Warga Keluhkan Aktivitas Pak Ogah di Jalan, Polsek Depok Timur Turun Tangan

Total sebanyak empat orang telah dimintai keterangannya terkait kasus tersebut. Hasilnya, mereka rata-rata tidak mengetahui sosok yang menaruh benda menghebohkan itu.

"Memang dari keterangannya itu tidak ada yang melihat kita tahu sendiri lokasinya juga di pinggir sungai, tidak ada lampu apalagi CCTV, jalannya juga kecil. Jadi hampir semua saksi itu tidak ada yang tahu siapa yang meletakkan barang tersebut," kata Imran kepada wartawan, Kamis (8/4/2021).

Lebih lanjut, Imran menyebut belum mengetahui isi dari benda mencurigakan tersebut. Pasalnya, benda tersebut masih diperiksa oleh tim Gegana Polri.

"(isi benda mencurigakan) Ini yang belum kami dapatkan dari Gegana," sambungnya.

Warga Panik

Baca Juga: Ditanyai Terkait Baiat ISIS di Makassar, Munarman Amuk Najwa Shihab

Benda mencurigakan tersebut awalnya ditemukan warga di Jalan Grogol, Limo Kota Depok pada Minggu (4/4/2021) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Benda bertuliskan FPI Munarman itu ditemukan di belakang warung warga.

Penemuan paket tersebut membuat warga panik. Akibat temuan paket bertuliskan namanya, Tim Gegana bahkan harus turun tangan melakukan pemeriksaan.

"Pukul 20.00 WIB lewat sedikit tadi, ditemukan barang mencurigakan persis di belakang warung," terang Imran Edwin kepada wartawan, Senin (5/4/2021).

Load More