SuaraBogor.id - Sejumlah titik yang menjadi pemicu kerumunan saat Ramadhan di Kota Bogor akan diawasi Polisi. Hal itu dikhawatirkan akan menjadi klaster baru COVID-19.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, ada sebanyak 800 personel anggota kepolisian yang dikerahkan untuk awasi tempat ngabuburit di Kota Bogor.
Menurutnya, Tak hanya tempat ngabuburit diawasi polisi, tempat ibadah pun turut juga diawasi, untuk menghindari terjadinya penularan COVID-19 saat kerumunan.
Dia menjelaskan, tempat ibadah, area publik hingga titik yang dinilai rawan kerumunan, akan menjadi salah satu sasaran pihaknya untuk mencegah adanya pelanggaran protokol kesehatan.
"Ramadhan kali ini kami mencegah euforianya. Karena tahun lalu kita masih melaksanakan PSBB dan saat ini sudah kembali kepada seperti normal. Sehingga kami mengantisipasi untuk di area publik dan juga khususnya di tempat tempat ibadah," katanya, dilansir dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, Selasa (13/4/2021).
Untuk mengamankan dimensi kesehatan dan protokol kesehatan agar tetap berjalan, pihaknya mengaku akan menerjunkan 2/3 persen kekuatan Polresta Bogor Kota, untuk mengawasi sejumlah wilayah yang dinilai rawan kerumunan.
"Kami akan siagakan 800 personel polisi ramadhan dalam operasi kurma ini. Nantinya mereka akan berpatroli ke sejumlah wilayah yang dinilai rawan tindak kejahatan atau pelanggaran protokol kesehatan. Khususnya daerah langganan ngabuburit," ucapnya.
Selain mengawasi titik rawan kerumunan dan tindak kejahatan, 800 personel polisi ramadan tersebut juga bakal berpatroli di 850 masjid yang ada di Kota Bogor.
"Polisi Ramadan kita siapkan tentunya untuk berkolaborasi dengan 850 yang ada di Kota Bogor. Jadi petugas kami bisa berkolaborasi dengan para marbot para DKM untuk sama-sama bisa menerapkan protokol kesehatan di tempat tempat ibadah sesuai dengan instruksi kementerian agama," tukasnya.
Baca Juga: Pesan Ramadhan Habib Rizieq: Revolusi Akhlak dengan Cara Berakhlak, Takbir!
Berita Terkait
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Muncul Lagi 3 Foto Baru Diduga Jule dan Safrie Ramadhan, Mirip Potret Prewedding
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Patut Diacungi Jempol, Perempuan Ini Berani Tegur Oknum Polisi Usai Jadi Korban Catcalling
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen
-
Nenek Sebatang Kara Hidup Gelap Gulita Bertahun-tahun, Dinsos Bogor Sentil Kades: Harus Peka
-
Pamer Uang Segepok, Istri Kades di Bogor Bikin Geger! Dituding Tak Masalah Soal Penutupan Tambang