Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 22 April 2021 | 11:06 WIB
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraBogor.id - Putus cinta timbulkan rasa galau. Tentu hal ini menjadi salah satu fenomena psikologisyang selalu dialami oleh para remaja.

Bahkan, perasaan galau, seolah sudah menjadi hal yang biasa bagi kalangan ini. Terutama saat ditinggalkan oleh orang tersayang dan orang yang paling berharga dalam hidupnya.

Pemegang Program Kesehatan Jiwa pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Utami Rahayuningsih mengatakan, galau merupakan perasaan hati yang tidak tenang atau cemas.

Umumnya, penyebab galau bermacam-macam. Mulai dari patah hati, kehilangan seseorang yang dicintai, merasa cemas terhadap suatu kondisi, kurang bersyukur dengan keadaan, sulit untuk memutuskan sesuatu, melakukan suatu kesalahan dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Satgas Revisi Aturan Larangan Mudik, Pengetatan Dimulai 22 April - 24 Mei

Galau memiliki dampak yang berbeda-beda pada kepribadian setiap orang. Sehingga dampak yang ditimbulkan tidak bisa disamaratakan, begitupun dengan penanganannya.

"Tapi secara umum, dampak dari galau karena putus cinta misalnya, akan mempengaruhi perasaan, fisik, maupun mental seseorang," katanya, dilansir dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, Kamis (22/4/2021).

Dari segi fisik, biasanya orang tersebut bakal mengalami sulit tidur, stres, pola makan berubah, dan beberapa gangguan fisik lainnya, yang berujung pada turunnya imunitas tubuh.

Sementara dari segi kesehatan jiwa, seseorang yang galau karena putus cinta, biasanya akan mengalami emosi yang sulit dikontrol dan kerap kali berpikiran negatif.

Hal tersebut secara otomatis berdampak pada meningkatnya hormon kortisol (hormon pemicu stress) dan menurunkan imunitas tubuh.

Baca Juga: Kembali Naik, RSD Wisma Atlet Kini Rawat 1.587 Pasien Covid-19

Wanita yang akrab disapa Ningsih ini menegaskan, turunnya imunitas tubuh karena galau dan putus cinta, sangat berpotensi bisa menyebabkan seseorang terpapar Covid-19, terlebih jika orang tersebut abai terhadap protokol kesehatan.

"Saat seseorang galau karena putus cinta, secara otomatis bakal berdampak pada perasaan, fisik dan mental, yang berujung pada turunnya imunitas tubuh. Kalau imunnya sedang turun dan kurang menjaga protokol kesehatan secara displin, bisa jadi dapat terpapar covid-19," bebernya.

Tips Mengatasi Galau Bagi kawula muda yang saat ini tengah dilanda galau karena putus cinta,

Sri memberikan sedikit tips dan trik untuk mengatasinya. Setidaknya ada enam langkah yang mesti dilakukan seseorang, saat dilanda Galau dan putus cinta.

1. Luangkan waktu untuk diri sendiri Setidaknya seseorang membutuhkan waktu untuk menyendiri saat galau putus cinta, sambil meluapkan semua perasaan yang dirasakan. Hal itu bertujuan agar semua emosi yang dirasakan saat itu, bisa sedikit berkurang, meskipun tidak seluruhnya hilang.

2. Yakin bahwa ada hal-hal positif lainnya dari kejadian ini Saat dilanda galau putus cinta, seseorang harus selalu berpikir positif. Hindari sekecil apapun pikiran negatif yang terlintas, terutama pikiran yang memicu kearah yang tidak baik.

3. Mendekatkan diri secara spiritiual dengan berdoa Meningkatkan ibadah juga merupakan salah satu cara yang tergolong ampuh, saat galau dan putus cinta melanda. Sebab, dengan berdoa dan beribadah, akan memberikan rasa tentram.

4. Bercerita pada orang yang bisa membawa pemikiran positif Bercerita kepada seseorang yang kita percaya, mungkin bisa menjadi salah satu solusi saat merasa galau karena putus cinta. Sebab, dengan bercerita kepada seseorang, perasaan akan sedikit lebih lega. Tak jarang juga kita akan mendapatkan nasehat dan masukkan dari orang yang kita aja bercerita.

5. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh orang yang dilanda rasa galau karena putus cinta, yakni dengan menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Hal tersebut dinilai perlu untuk dilakukan, guna mengantisipasi munculnya pemikiran negatif.

6. Kembangkan relasi dengan orang lain Selain langkah-langkah diatas, saat seseorang dilanda galau dan putus cinta, baiknya mencoba berinteraksi dengan orang banyak. Hal tersebut bertujuan untuk menjernihkan pikiran, dan melupakan permasalahan yang terjadi.

Ningsih juga menghimbau kepada para remaja, saat rasa galau tiba-tiba menyerang, yang pertama kali harus dilakukan adalah berusaha tenang, dengan menarik napas panjang sampai dirasakan detak jantung yang tadinya berdetak kencang menjadi lebih normal, baru setelah itu coba pecahkan masalah tersebut.

"Jika dalam beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan rasa galau itu tetap muncul dan mengganggu aktivitas kita sehari-hari, baiknya datang ke layanan kesehatan untuk berkonsultasi dengan orang yang lebih ahli, seperti dokter, psikiater, atau psikolog," tutupnya.

Load More