SuaraBogor.id - Pasca peristiwa kebakaran yang menyambar gunungan ban bekas di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Senin (19/4/2021) lalu.
Sejumlah fasilitas umum maupun khusus di sekitar lokasi kebakaran nampak menjadi korban. Belum lagi warga yang mengaku tak menyangka peristiwa kebakaran ini berlangsung cukup lama.
Seorang warga di lokasi kejadian Syaharudin mengaku tak menyangka api tak bisa dipadamkan dalam waktu 9 hari. Meski petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) terus melakukan upaya pemadaman api.
“Iya gak nyangka kalau sampai hari ke sembilan api masih saja ada yang menyala,” katanya kepada Suarabogor.id, Rabu (28/4/2021).
Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Bima Arya Kembali Terapkan Ganjil Genap
Dia menyebut, saat ini kepulan asap hitam juga masih mengganggu udara di sekitar permukiman warga. Belum lagi, katanya, sejumlah fasilitas seperti perkarangan rumah dan toko di sekitar lokasi kejadian itu merasakan imbasnya.
“Ya baunya ini meyengat juga perih. Teras bangku, toko, juga jadi kotor karena debu dari kepulan asap ini,” ungkapnya.
Kendati begitu, dia juga merasa sehat tanpa ada gejala-gejala sakit akibat kepulan asap dan pencemaran udara yang terjadi akibat terkabarnya ban bekas tersebut.
“Alhamdulilillah sejauh ini gak ada gejala penyakit seperti batuk-batuk dan lainnya. Hanya perih saja ketika kepulan asap memang betul-betul pekat,” singkatnya.
Sementara itu, kepulan asap hitam disertai debu juga dirasakan warga Desa Karanggan, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Miswan mengatakan kepulan asap disertai debu juga dirasakan sejumlah warga di wilayahnya.
Wilayah Desa Karanggan memang menjadi wilayah terdekat dari lokasi kejadian. "Walaupun beda desa tapi kan ini perbatasan desa, apalagi posisinya juga dekat dengan lokasi kebakaran," kata Miswan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 28 April : Bogor-Depok Hujan
Ia menyebut, permukiman warga di sekitarnya juga turut merasakan imbas kebakaran yang terjadi di wilayah Desa Bojongnangka.
Menghitamnya pemukiman warga,lanjutnya, terjadi sejak Kamis 22 April 2021 kemarin. Di mana kepulan asap dari kebakaran penampungan ban bekas terbawa angin ke pemukiman warga.
"Biasanya kalau ban dibakar itu pasti ada noda hitam yang terbang. Mungkin saat itu asapnya terbawa angin, makannya pemuka warga hitam cemong seperti ini," tukasnya.
Sebelumnya, sejumlah petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pun masih berupaya memadamkan api di sejumlah titik lokasi, Rabu (28/4/2021).
Pantauan Suarabogor.id di lokasi, api masih saja menyala di beberapa titik lokasi. Meski begitu kobaran api tidak separah seperti beberapa hari sebelumnya. Tersisa api-api kecil di setiap sudut tumpukan ban bekas tersebut.
“Iya seperti ini sekarang tinggal api-api kecil saja. Belum padam sepenuhnya,” kata Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Burhansyah.
Dia menyebut, di hari ke 10 ini kendala pemadaman seperti kepulan asap masih bisa terlihat di beberapa titik. Sejauh ini masih bisa terkendali.
“Masih terus diupayakan sampai tuntas olah Damkar kab Bogor di bantu oleh Damkar swasta KAJAMA (karya jaya Mandiri),” ucapnya.
Menurutnya, kemungkinan pemadaman api akan selesai dalam dua hari kedepan. Itupun harus menggunakan alat berat berupa beko untuk mengurai tumpukan ban yang terbakar.
“Untuk stok air kita menggunakan sistem statis dari sumber air di supplai ke antar Mobil pemadam. Dalam waktu 2 hari ke depan itupun harus tetap dibantu alat berat beko,” singkatnya.
Sementara itu Komandan Sektor Cileungsi, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Hendra Kurniawan mengungkapkan, proses pemadaman api masih sangat sulit dilakukan.
“Jadi posisi apinya ini adanya di bawah tumpukan ban. Untuk memadamkannya kami harus menggunakan alat berat,” ungkapnya.
Dia menuturkan, di hari sebelumnya api sempat berhasil dijinakan namun akibat api kembali muncul lantaran bara api masih berada di dalam tumpukan ban bekas.
“Kemarin-kemarin kita sempat berhasil sedikit menjinakkan apinya, tapi karena ini tumpukan ban bekas, kemungkinan yang berhasil kami padamkan itu bagian atasnya saja, dan ternyata bagian bawahnya masih ada bara api, makannya saat angin berhembus api muncul kembali,” tutup Hendra.
Kontributor : Regi Pranata Bangun
Berita Terkait
-
7 Tempat Bukber di Bogor Suasana Alam, Makan Enak Sekaligus Healing!
-
6 Tempat Bukber View Pemandangan Indah di Puncak Bogor, Ada yang Milik Keluarga Soeharto
-
Senyum Tipis Manis Nagita Slavina Ikut Resmikan Akses Tol Baru di Bogor
-
Kebakaran Gerbong Kereta di Yogyakarta, Menhub Perintahkan Evaluasi Total KAI
-
Polisi Selidiki Kebakaran Gerbong KA di Stasiun Tugu, Sempat Ada Pengalihan Akses
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Wakil Ketua DPRD Bogor Agus Salim Bagikan Takjil di Cibinong
-
Sindir Pejabat, Dedi Mulyadi: Bongkar Bangunan Ilegal, Jangan Cuma Pasang Plang di Hutan Lindung
-
Konsisten Jaga Kinerja dan Dukung UMKM, BRI Sabet 5 Penghargaan di Retail Banker International Asia Trailblazer Awards
-
Alasan Dedi Mulyadi Menangis Lihat Hutan Puncak Gundul Menyentuh Hati
-
Momen di Tengah Pertemuan Pejabat, Hyang Sukma Ayu Asyik Meracik Kopi Asli Bogor