Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 30 April 2021 | 16:10 WIB
Petugas menyemprotkan air ke tumpukan ban bekas di Kawasan Desa Bojong Nangka, Gunung Putri, Bogor, Selasa (27/4/2021). [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraBogor.id - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor akhirnya berhasil memadamkan kobaran api di lokasi kebakaran tumpukan ban di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Damkar Bogor baru bisa padamkan kobaran api setelah sebelumnya sempat terbakar selama 11 hari.

Komandan Sektor Cileugsi, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Hendra Kurniawan mengatakan, pemadaman api ini merupakan yang terlama dalam sejarah kebakaran di wilayah Bogor karena memakan waktu 11 hari.

Ia bercerita, api di penampungan ban mulai padam pada Kamis 29 April 2021 petang kemarin. Ia mengaku lega, atas padamnya api di lokasi tersebut.

Baca Juga: Pembangunan Transportasi Trem di Kota Bogor Dapat Restu dari Erick Thohir

"Kemarin kami selesai pemadaman selepas Asar. Tapi kami coba tunggu untuk memastikan apakah api sudah padam total atau belum. Ternyata padam, akhirnya kami buka puasa bersama lalu pulang," katanya, dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Jumat (30/4/2021).

Selama di lokasi, pihaknya menyiagakan sekitar 10 unit mobil pemadam kebakaran. Adapun upaya pemadaman dibantu dengan alat berat beko untuk mengeruk tumpukan ban di bawah yang terbakar.

"Kita kejar terus penguraian tumpukan ban dengan beko dan buldozer. Jadi kita keruk, api keluar kita siram, keruk lagi keluar lagi siram lagi, sampai habis," bebernya.

Hendra mengaku upaya pemadaman api kali ini merupakan yang terlama terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Bagaimana tidak, proses pemadaman lapak ban bekas ini memakan waktu hingga 11 hari.

Kobaran api pertama kali muncul pada Senin 19 April 2021 sekitar pukul 18.38 WIB. Api dengan cepat melumat tumpukan ban bekas yang mencapai tinggi 3-4 meter dengan luas lebih dari 1 hektare. Material ban yang mudah terbakar membuat petugas pemadam kesulitan menjinakan api.

Baca Juga: Viral Soal Babi Ngepet, Ibu Wati Diusir Dari Kontrakannya, RW: Kemarin Sore

Load More