SuaraBogor.id - Mudik lebaran 2021 dilarang pemerintah pusat. Larangan mudik tersebut bertujuan untuk menekan agar angka penyebaran COVID-19 tidak meningkat. Larangan itu berlaku bagi semua masyarakat termasuk para santri.
Dalam hal ini, Polda Jabar akan melakukan pendekatan ke pesantren untuk menahan santri agar tidak mudik pada Lebaran 1442 H.
Karo (Kepala Biro) Operasional Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol Stephen M Napiun mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan secara persuasif ke pesantren agar melarang santrinya mudik.
Ia juga meminta forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) ikut melakukan pendekatan ke pesantren.
Baca Juga: Kesiapan Penyekatan Mudik Lebaran di Tangerang Capai 90 Persen
"Tadi sudah kita bicarakan dengan Pak Kapolres Tasik, dengan Forkopimda untuk melakukan pendekatan ke pesantren," kata dia di Garut dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Sabtu (1/5/2021).
Berdasarkan informasi yang didapat, sejumlah pesantren di Tasikmalaya berencana memulangkan para santri kepada orang tuanya masing-masing.
Salah satunya adalah Pondok Pesantren Cipasung di Kabupaten Tasikmalaya, yang rencananya akan memulangkan santri pada 3 Mei.
Stephen mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan jika santri tetap melaksanakan mudik. Tidakan itu berupa karantina bagi para santri. "Tindakannya masih persuasif," kata dia.
Ia tak ingin, ada lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia akibat adanya aktivitas mudik Lebaran. Karena itu, ia meminta semua pihak menahan diri agar tidak mudik.
Baca Juga: Wagub DKI Sebut Kepgub Pemberlakuan SIKM Sudah Ditandatangani Anies
Sebelumnya, Ribuan santri di Pondok Pesantren Cipasung akan dipulangkan kepada orang tuanya masing-masing sebelum hari raya Idul Fitri 1442 H. Rencananya, para santri di pesantren yang berlokasi di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, itu akan dipulangkan pada 3 Mei.
Berita Terkait
-
Santri di Bantaeng Diduga Disiksa Dan Dilecehkan Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Tragis! Niat Sembunyi karena Bolos Pengajian Rutin, 4 Santri di Sukabumi Tewas Tertimpa Tanggul Longsor
-
Bejat! Pimpinan Ponpes di Jambi Cabuli 11 Santri dan 1 Santriwati, Begini Modusnya
-
Bobby Nasution-Kahiyang Ayu Peringati Hari Santri 2024 di Ponpes Labusel, Ajak Tokoh dan Santri Berantas Narkoba
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Hasil Quick Count LSI Pilbup Bogor: Paslon Rudy-Jaro 73,45%, Bayu-Kang Mus 26,55%
-
Baru Masuk Suara 2 Persen, Atang-Annida Unggul di Quick Count Charta Politika
-
Sempat Viral di MK, Jaro Ade Kembali Targetkan Kemenangan 100 Persen di Cileuksa
-
Bahasa Isyarat yang Ditunjukkan CS BRI Saat Layani Nasabah Disabilitas Hasilkan Respons Positif Publik
-
Momen Cawabup 01, Ade Ruhandi Sungkem ke Ibu Tercinta Sebelum Mencoblos