Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 03 Mei 2021 | 15:00 WIB
Dian Sastrowardoyo [Instagram]

SuaraBogor.id - Diandra Paramita Sastrowardoyo atau yang populer dengan nama Dian Sastrowardoyo merupakan seorang artis, dan model di Indonesia. Namun, ada sisi yang menarik dari Dian Sastro, yang memilih jalan hidupnya berbeda dengan orang tuanya kaitan keyakinan agama.

Cerita kehidupan Dian Sastrowardoyo memilih memeluk Agama Islam ini nampaknya cukup panjang, meskin ayahnya beragama Budha dan ibu penganut Katolik.

Justru, Dian justru memutuskan menjadi Muslim. Hal ini diungkapkannya dalam akun YouTube Daniel Mananta yang berjudul "Cerita Hidup Seorang Dian Sastrowardoyo".

Dilansir dari Beritahits.id -jaringan Suara.com, Dian Sastro mengatakan, dirinya memang dibesarkan secara Katolik oleh orang tuanya. Ia merasa kagum dan ingin meniru jejak ayahnya yang berusaha mencari kepercayaan sampai akhirnya menemukan Budhha.

Baca Juga: Ayah Buddha Ibu Katolik, Ini Cerita Dian Sastro Pilih Masuk Islam

"Gue mempelajari banyak agama soalnya gue dibesarkan secara Katolik sama nyokap dan taat banget, kelompok doanya kuat banget. Terus bokap Buddha. Gue di umur 17 sempat pengin cari bersamaan dengan gue tertarik banget sama filsafat," kata Dian dalam video seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Senin (3/5/2021).

"Gue merasa pengin punya kebebasan aja untuk benar-benar nyari. Bokap sempat nyari dan dia nemuin di Buddha, mungkin enggak sih gue kayak gitu, atau gue punya cara gue sendiri?," tanyanya.

Sampai menginjak usia 17 tahun, Dian memiliki satu pertanyaan yang akhirnya menuntun hidupnya menjadi seorang Islam.

Ibu dua anak ini selalu penasaran mengenai manusia yang dinilai hanya sekecil debu dibandingkan alam semesta. Kala itu, ia berpikir apa tujuan hidup jika pada akhirnya akan ada kiamat.

"Jadi pas lagi gue lagi nyari gue punya pertanyaan-pertanyaan labil banget umur 17 tahun nanyanya yang enggak-enggak aja," ungkap Dian dalam akun YouTube Daniel Tetangga Kamu seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Senin (3/5/2021).

Baca Juga: Calhaj Diminta Siap Terima Putusan Soal Haji, Termasuk yang Paling Pahit

"Kayak misalnya, 'Kalau dunia gede banget, kita cuma segelintir debu ngapain perlu ada sih? Kalau nanti mau kiamat juga, repot amat mau ada, enggak usah ada aja sekalian'," lanjutnya.

Ibu dua anak ini pun berusaha memuaskan rasa penasarannya dengan bertanya ke beberapa pemuka agama. Ia terus menggali jawaban yang dinilai masuk akal dari pendeta, pastor, biksu, hingga pemuka agama Hindu.

"Dan itu gue tanyain ke pendeta, pastor, ke biksu, ke pemuka agama Hindu, Buddha, macem-macem deh. Dan jawaban mereka macem-macem, tapi enggak tahu kenapa gue enggak pernah merasa terjawab dengan cara jawab mereka yang berbeda-beda," beber Dian.

Sayang, tidak ada jawaban dari mereka yang memuaskan rasa penasaran Dian. Namun semua itu berubah saat dirinya diajak ke suatu pengajian dan bertemu dengan seorang ustaz.

"Cuma ada satu yang gue enggak nyangka banget adalah tante gue ngajakin gue ke pengajian, terus di situ ada ustaz yang lumayan bahasannya logis banget, gue anak filsafat gue perlu yang logis," tuturnya.

Dian mengungkapkan hatinya langsung tersentuh saat mendengar jawaban yang diberikan ustaz itu mengenai kiamat. Walau begitu, ia mengaku tidak mengingat dengan jelas lagi jawaban itu.

"Jawabannya dia terhadap pertanyaan dia itu gue nyes banget dan terjawab banget. Tapi gue lupa juga jawaban dia apa, dia menjawabnya pakai Al Quran dan Kitab Injil Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama," ungkapnya.

Sejak saat itu, Dian mulai mendalami agama Islam hingga sekarang. Ia juga bersyukur mendapatkan dukungan dari keluarga.

"Akhirnya gue ketemunya di Islam, gue bersyukur banget bahwa nyokap gue juga punya keterbukaan pikiran sangat suportif 'Yang penting kamu taat ya, jangan karena orang'," pungkasnya.

Load More