Terlebih dia menilai, di masa Presiden Jokowi, rakyat Indonesia sendiri mengaku puas dengan gaya kepemimpinan mantan Wali Kota Solo tersebut.
“Kita sebagai bangsa harus mencari pemimpin dalam waktu tiga tahun lagi. Jokowi sudah memimpin bangsa ini dengan mengagumkan, suveri SMRC misalnya mengungkapkan bahwa 77 persen warga menyatakan puas dengan kinerja Jokowi,” kata Ade Armando, mengutip dari saluran YouTube CokroTV pada Selasa, 6 April 2021.
“Angka ini adalah angka yang tinggi, bahkan tertinggi sejak awal kepemimpinannya di tahun 2019,” sambungnya.
Oleh sebab itu Ade Armando mengajak agar masyarakat Indonesia sekarang mulai bersiap untuk mencari pemimpin yang berkualitas untuk menggantikan posisi Presiden Jokowi.
Nantinya kalau sosok yang terpilih tepat, bukan tidak mungkin segala kemajuan yang sudah dicapai saat ini bakal terus dipertahankan bahkan dikembangkan.
“Kalau kita memang bahagia dengan kondisi Indonesia saat ini, kita memilih pemimpin yang berkualitas serupa agar semua kemajuan yang telah tercapai dapat dipertahankan bahkan dikembangkan,” tuturnya.
Ade mengingatkan kembali, agar rakyat Indonesia serius dalam mencari pemimpin bangsa dengan bersikap tidak acuh.
Lebih lanjut dia mencontohkan apa yang terjadi pada DKI Jakarta, di mana mayoritas warganya memilih Gubernur seiman namun tidak becus dalam bekerja.
“Kalau kita hidup santai, tidak peduli, cuek, jangan salahkan kalau Indonesia nantinya akan terjerembab, DKI Jakarta adalah contoh terbaik. Segenap pencapaian gubernur terdahulu, terutama Jokowi dan Ahok hancur berantakan gara-gara 56 persen warga Jakarta memilih gubernur seiman yang sama sekali enggak becus kerjanya,” ungkap Ade.
Baca Juga: Gagal Antisipasi Kerumunan di Tanah Abang, PDIP: Anies Tidak Fokus Urus DKI
Oleh sebabnya, Ade mengajak agar rakyat Indonesia tidak mengulang kesalahan yang sama dengan mencari calon-calon pemimpin yang berkualitas sehingga bisa membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Bangsa Indonesia tidak boleh mengulang kesalahan bodoh yang sama, sejak sekarang kita juga harus menilai kualitas calon-calon pemimpin yang nanti akan bertarung. Waktu tiga tahun adalah waktu yang cukup lama kalau kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan proses penilaian,” imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
-
Apa Arti Istilah NPC? Dipakai Anies untuk Kritik Oxford soal Penemu Rafflesia Hasseltii
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Miris! Guru SDN di Cibinong Diduga 'Lombakan' Uang Kas Siswa untuk Cepat Pulang
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD