SuaraBogor.id - Petugas gabungan menutup obyek wisata pantai di selatan Cianjur, Jawa Barat, karena tingkat kunjungan yang membludak selama libur hari raya, meski tingkat kunjungan didominasi warga setempat dari beberapa kecamatan di wilayah tersebut, memadati Pantai Jayanti dan Pantai Cemara selama dua hari terakhir.
Kepala Polsek Cidaun, AKP Sumardi mengatakan, sejak libur hari raya, ribuan wisatawan lokal memadati dua pantai di selatan Cianjur, Pantai Jayanti dan Pantai Cemara untuk menghabiskan libur panjang, sebagian besar pengunjung yang datang mengunakan sepeda motor.
"Bahkan sehari sebelumnya, sempat terlihat antrian panjang kendaraan dari kedua arah Cidaun dan Garut, sehingga penyekatan yang dilakukan petugas gabungan tidak berjalan maksimal. Perkiraan selama satu hari kemarin (Sabtu) angka kunjungan mencapai 5.000 orang," katanya, Minggu siang.
Untuk mengantisipasi kembali melonjaknya angka kunjungan ke pantai selatan Cianjur, petugas gabungan akhirnya menutup obyek wisata pantai selatan, guna mencegah terjadinya kerumunan, sehingga berdampak terjadinya penularan virus berbahaya. Sejak Minggu pagi tidak ada antrian yang terlihat di sepanjang jalur utama selatan Cianjur.
"Malam kamarin, kita berkordinasi dengan Polsek Sindangbarang dan Agrabinta, atas izin pimpinan jalur wisata pantai selatan tertutup untuk wisatawan karena dapat menimbulkan klaster baru," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan wisatawan seiring tingginya angka kunjungan ke pantai selatan Cianjur, pihaknya berkordinasi dengan kepolisian untuk menutup akses menuju tempat wisata pantai di selatan Cianjur.
"Saat ini, kami masih fokus terhadap kesehatan warga, sehingga tempat wisata pantai selatan mulai dari Cidaun hingga Agrabinta ditutup karena membludaknya pengunjung selama 3 hari terakhir. Ini bisa berdampak terjadinya penularan yang bisa merugikan warga," katanya.
Pihaknya meminta warga untuk bersabar dan menahan diri karena pandemi masih terjadi. Sehingga dibutuhkan kekompakan semua lapisan warga untuk melindungi diri,keluarga dan warga sekitar agar terhindar dari COVID-19. Setelah pandemi usai, warga dapat kembali menjalani aktifitas tanpa batasan.
"Corona merupakan musuh bersama, sehingga dibutuhkan upaya bersama untuk mengusirnya dari Cianjur dan Indonesia. Setelah pandemi usai, warga dapat bebas beraktivitas normal, namun untuk saat ini, saya berharap tahan diri dan tetap tingkatkan prokes saat beraktifitas di luar rumah," katanya. (Antara)
Baca Juga: Arus Balik Mudik, Jalan Utama Cianjur Mulai Padat
Berita Terkait
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
Dari Meja Makan ke UGD: Begini Kronologi 9 Siswa di Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG
-
Program Makan Bergizi di Cianjur Jadi Petaka, 9 Siswa Keracunan Massal Diduga Akibat Melon Asam
-
Siapa Bupati Cianjur? Latar Belakang Dokter, Viral Bantu Medis Korban Demo
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
10 Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Cucu Bakar Nenek dan Paman di Bogor
-
Ancaman Pidana Maksimal Menanti: Remaja 16 Tahun Pembunuh Nenek dan Pamannya Dijerat Pasal Berlapis
-
Detik-detik Terungkapnya Kasus Pembunuhan Nenek dan Paman oleh Cucu Sendiri di Kios Pecel Lele
-
Hilangnya Cucu di Lokasi Kebakaran Ungkap Skenario Keji: Nenek dan Paman Dipukul Lalu Dibakar
-
Remaja 16 Tahun Tega Bakar Kios Pecel Lele, Nenek dan Paman Tewas Terpanggang