SuaraBogor.id - Sejarah jembatan Panus Depok mungkin tidak asing lagi bagi warga Depok, Jawa Barat. Jembatan Panus memiliki sejarah khusus dibangun di atas Sungai Ciliwung.
Jembatan Panus Depok ini sudah dibangun sejak jaman penjajahan Belanda. Kini masih berdiri kokoh, meski diterjang arus Sungai Ciliwung.
Jembatan Panus Depok dibangun 1917 tahun silam ini. Jembatan Panus Depok dibangun pemerintah Belanda. Hal itu tertera tulisan di salah sisi dari jembatan sepanjang 100 meter dibangun oleh Ir. Andre Laurens.
Jembatan ini bukan sering disebut dari nama si pembuat jembatan. Namun diangkat dari nama orang Belanda yang lama tinggal di dekat jembatan tersebut, yang bernama Stevanus Leander.
Tetapi, karena warga sekitar merupakan mayoritas orang Sunda, maka warga sering memanggilnya Panus.
Pada zamannya, Jembatan Panus adalah satu-satunya akses dari Batavia atau yang sekarang dikenal sebagai ibu kota Jakarta ke Bogor.
Namun sekarang sudah tergantikan dengan adanya jembatan di seberangnya yang lebih besar dan lebih mudah diakses karena memiliki kontur jalan yang lebih bagus.
Walaupun begitu, masih banyak orang yang mengakses jembatan tersebut untuk melewati jalan pintas.
Atau biasanya warga sekitar yang hanya menggunakan motor untuk jarak dekat.
Baca Juga: Positif COVID-19, Cillessen Dicoret dari Skuad Belanda untuk Euro 2020
Selain itu, dulu pada masa kejayaannya, Jembatan Panus juga sangat sering difungsikan sebagai tempat memancing para warga sekitar.
Banyak juga ibu rumah tangga yang mencuci pakaian di bawah jembatan karena memiliki satu mata air.
Untuk fungsinya, hingga sekarang Jembatan Panus digunakan untuk mengindikasikan banjir kiriman dari Bogor.
Karena Jembatan Panus didirikan di atas Sungai Ciliwung yang berasal dari Bogor hingga terhubung ke Jakarta.
Dari masa ke masa, jembatan Panus ini diidentikkan dengan kata mistis atau sarangnya para makhluk halus.
Dengan kata lain, banyak orang maupun warga sekitar mengiyakan bahwa jembatan yang berdiri di atas Sungai Ciliwung ini sebagai jembatan angker.
Tak dipungkiri lagi, banyak orang yang sudah lama di Depok tahu akan keberadaan dan kemistisan jembatan ini.
Mungkin jembatan ini dianggap angker, atau mistis karena umur jembatan ini sudah lebih dari 100 tahun.
Hebat dan anehnya, hingga sekarang masih bisa berdiri kokoh tanpa ada renovasi pada konstruksi sekalipun.
Walaupun dianggap mistis, warga tetap menghargai jembatan tersebut sebagai peninggalan bersejarah di Depok dengan mengecat ulang jembatan tersebut.
Dari berbagai cerita masyarakat sekitar. Jembatan ini memang pernah dijadikan tempat pembuangan mayat dan pesugihan.
Bahkan banyak dari masyarakat Depok ketika melewati jembatan Panus dengan mengunakan motor membunyikan klason.
Membunyikan klason. Sebagai tanda permisi pada roh halus, terutama pada malam hari.
Banyak kisah dan cerita masyarakat Depok tentang jembatan Panus yang terdengar.
Dari berbagai informasi dirangkum. Konon, jembatan Panus ini kerap penampakan hantu bernama Stevanus dan istrinya.
Keberadaan hantu itu dari penjelasan warga setempat pada malam hari, masih lalu lalang di jembatan tersebut sambil membawa anjing putih kesayangannya.
Rumornya, Stevanus semasa hidupnya pulang ke Belanda ketika waktu itu kompeni Belanda diusir oleh tentara Jepang untuk meninggalkan Indonesia, karena putus asa, lalu istri Stevanus yang biasa disebut 'nyai' memutuskan untuk bunuh diri terjun bebas di jembatan itu.
Kini jembatan Panus ini menjadi tempat bersejarah di Depok. Sekarang ini jembatan ini sudah menjadi tempat cagar budaya di Depok dan diperhatikan dan diurus oleh warga sekitar dan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) yang bertempat tak jauh dari jembatan ini.
Kontributor : Supriyadi
Tag
Berita Terkait
-
Mahasiswa RI Athaya Helmi Meninggal di Wina Usai Dampingi Pejabat DPR hingga BI, PPI Tuntut Keadilan
-
Sosok Muhammad Athaya Helmi Nasution, Mahasiswa RI yang Meninggal saat Dampingi Pejabat ke Austria
-
Duduk Perkara Mahasiswa RI Meninggal saat Dampingi Pejabat ke Austria, EO Diduga Tutupi Fakta
-
Media Lebanon Soroti Nuansa Belanda yang Kental di Timnas Indonesia
-
Miliano Jonathans Ungkap Alasan Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Belanda
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cegah Politik Uang Sejak Dini, Bawaslu Bogor Masuk Sekolah Ajak Gen Z Jadi Pengawas Pemilu
-
Kode Redeem FF 9 September 2025: Banjir Item Gratis, Klaim Token Katana dan SG2 Sekarang Juga
-
Maulid Berdarah: 3 Jemaah Tewas, Puluhan Terluka Saat Majelis Taklim Ambruk, Menag Janjikan Ini
-
Layar Ditinggalkan, Langit Jadi Tontonan: Saat Gerhana 'Blood Moon' Satukan Ribuan Warga
-
Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang