Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 03 Juni 2021 | 18:35 WIB
Pemilik kedai viral di Puncak Bogor, Jawa Barat [Bogor24update]

SuaraBogor.id - Baru-baru ini pemilik kedai di kawasan Puncak Bogor viral lantaran harga sejumlah menu makanan maupun minuman di sana dianggap tak wajar mulai angkat bicara.

Seorang pemilik kedai viral di Puncak Bogor berinisial DL mengatakan, terjadi kesalahan saat mencatat jumlah keseluruhan pemesanan pelanggan yang datang belum lama ini di kedainya, tepatnya di sekitar patung Pramuka, Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

DL menjelaskan, kesalahan terjadi saat kondisi seorang pegawainya mengantuk saat mencatat total pemesanan pelanggan yang datang ke kedainya di Puncak Bogor tersebut.

"Memang sudah agak larut malam jadi ada kesalahan saat mencatat total pemesanannya," kata DL, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga: Haji 2021 Resmi Dibatalkan, Kemenag Kota Bogor: Belum Ada Putusan Resmi

Ia pun menampik jika di menu makanan di kedainya melakukan peningkatan harga dadakan saat wisatawan yang datang tepat pada Selasa lalu.

"Salahnya yang 18 ribu dikali dua jadi 54 ribu. Mungkin karena capek dan sudah mengantuk. Seharusnya total menjadi 36 ribu," ungkapnya.

Dirinya pun mengaku tak segan jika harus mengembalikan uang lebih yang diberikan pelanggan yang datang waktu itu.

"Gapapa saya siap ko buat pulangin uangnya. Bisa ke sini lagi aja gapapa," ujarnya.

Ketika disinggung terkait mahalnya harga di kedainya tersebut, dia mengaku, harga makanan di kawasan wisata Puncak Bogor seperti ini sudah terbilang normal dan rata-rata kedai di kawasan wisata Puncak mematuk harga demikian samanya.

Baca Juga: TOK! Sebar Berita Bohong, Dirut RS Ummi Bogor Dituntut 2 Tahun Penjara

Hal tersebut terhitung mulai dari berbagai bahan makanan yang harus dibeli. Belum lagi, katanya, harga sewa tempat di sini juga cukup mahal.

"Kalau segitu di kawasan wisata Puncak begini dibilang normal sih ya. Hampir arata-rata semua harga di kedai begini. Sewa tempat, gaji karyawan, dan lainnya itu juga cukup mahal," bebernya.

Ia menilai, jika wisatawan yang sudah seringkali datang ke kawasan wisatawan Puncak tidak akan heran dengan nominal harga yang ditawarkan.

"Di sini orang yang sudah paham khususnya wisatawan gak akan pengaruh ya, karena sudah biasa," singkatnya.

Sebelumnya, Camat Cisarua Deni Humaedi mengatakan, setelah ditelusuri lokasinya berada di sekitar patung Pramuka, Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor.

"Di sekitar Patung Pramuka," kata Deni kepada Suarabogor.id, Rabu (2/6/2021).

Ia menilai, sejumlah harga menu makanan yang ditawarkan terbilang wajar. Pasalnya, lokasi kedai menjadi salah satu pilihan lokasi wisata bagi masyarakat dari dalam maupun luar wilayah Bogor.

"Ya kalau setelah ditelusuri harga segitu bagi pedagang di lokasi wisata wajar ya," ujarnya.

Menurutnya, harga tersebut memang benar menjadi harga di kedai-kedai di sekitar lokasi bagi wisatawan yang datang.

Pedagang, sambungnya, tak jarang mematuk harga bagi wisatawan yang datang lantaran tak jarang para wisatawan hanya untuk meminum teh hangat sambil menikmati pemandangan alam perkebunan teh hingga berjam-jam lamanya.

"Iya kadang kan wisatawan yang mengerti suka kasih tip. Ada juga yang pesan minum saja tapi duduknya hingga berjam-jam," singkatnya.

Sebelumnya, Baru-baru ini harga jajanan di kawasan Puncak Bogor mendadak ramai di media sosial.

Pasalnya, menu makanan yang ditawarakan di salah satu kedai di kawasan Puncak ini dinilai tak wajar.

Harga telur setengah matang di kedai tersebut saja Rp.25.000, Mie Rebus Rp. 16.000, hingga teh manis sebanyak 16 gelas menjadi Rp. 90.000.

Foto bon pemesanan pembeli yang beredar di media sosial ini mendadak viral.

Kendati begitu, Camat Cisarua Deni Humaedi mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menelusuri lokasi kedai yang menjadi perbincangan warganet tersebut.

“Masih dicari ya,” katanya.

Menurutnya, pihaknya belum menemukan lokasi kedai tersebut.

Ia mengaku, jika terbukti benar seperti kabar yang beredar tentu akan dicarikan solusi terbaik seusai mempertanyakan apa penyebab harga sejumlah menu makanan tersebut mendadak mahal.

“Iya nanti kami cek dulu dan cari tau apa penyebabnya,” singkatnya.

Kontributor : Regi Pranata Bangun

Load More