SuaraBogor.id - Untuk warga Sukabumi, Jawa Barat, dalam waktu tak lama lagi akan berdiri Bukit Algoritma di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Hal itu didasari resmi dimulainya pembangunan Bukit Algoritma pada Rabu (9/6/2021) dengan ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama di kawasan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Pembangunan Bukit Algoritma Sukabumi ini akan dikerjakan selama tiga tahun oleh Badan Usaha Milik Negara PT Amarta Karya selaku main contractor.
Direktur Utama PT Amarta Karya Nikolas Agung mengatakan pada tahap pertama pihaknya akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, pengairan, dan listrik.
"Infrastruktur ini dimulai dari Seksi II Tol Bocimi," kata Nikolas. "Kami pun akan membangun akses ke lokasi ini dan jalan di dalam kawasan," katanya disitat dari Sukabumiupdate.com -jaringan Suara.com, Kamis (10/5/2021).
Di tahap pertama ini juga akan dilakukan pembangunan jaringan internet, patung Presiden Ir Soekarno, renovasi enam gedung, hotel, dan 120 rumah kebun.
Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya Kerja Sama Operasional Budiman Sudjatmiko turut menginformasikan perkembangan investasi yang resmi masuk ke proyek Bukit Algoritma. Ia menyebut ada investor baru dari beberapa negara Asia yang menanamkan modalnya untuk pengembangan riset sensor pencari ikan bagi nelayan di Indonesia.
"Untuk bidang ini nilainya Rp 1,7 triliun," kata Budiman usai peletakan batu pertama.
Angka tersebut menambah nilai investasi yang sebelumnya telah lebih dulu masuk ke proyek Bukit Algoritma, yakni Rp 18 triliun dari Kanada untuk pembangunan klaster fase pertama yang digarap PT Amarta Karya berupa pembangunan infrastruktur dan investasi ekosistem energi terbarukan yang berasal dari Jerman sebesar Rp 1,4 triliun--yang kata Budiman pengerjaan investasi energi terbarukan ini dilakukan di luar Sukabumi.
"Dalam tahap pertama ini pun ada hibah untuk Pemerintah Kabupaten Sukabumi berupa lahan seluas satu hektare yang bisa digunakan untuk pengembangan riset," ucap Budiman.
Baca Juga: Pembangunan Proyek Bukit Algoritma Rp 21 Triliun Dimulai
Seperti diketahui, Bukit Algoritma merupakan proyek pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta sumber daya manusia yang digagas PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari di Kecamatan Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Keduanya membuat perusahaan Kerja Sama Operasional bernama PT Kiniku Bintang Raya, yang ketua pelaksananya diisi Budiman Sudjatmiko, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Komisaris PT Perkebunan Nusantara V.
Bukit Algoritma akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang mencakup tiga desa di Kecamatan Cikidang: Cicareuh, Pangkalan, dan Taman Sari.
Sementara satu desa di Kecamatan Cibadak adalah Desa Neglasari. Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk tahap pertama, tiga tahun untuk tahap kedua, dan empat tahun (sebelumnya disebut lima tahun) untuk tahap ketiga.
Lahan 888 hektare lokasi Bukit Algoritma adalah milik PT Bintang Raya Lokalestari. Dalam laporan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK tahun 2018, perusahaan itu tercatat mengusulkan tanah tersebut untuk menjadi KEK Sukabumi dengan kegiatan utamanya: pariwisata, fusi sains, dan teknologi.
Sayangnya, angan kawasan 888 hektare untuk menjadi KEK Sukabumi masih kandas. Dewan Nasional KEK mengatakan kawasan itu belum memenuhi syarat administratif sehingga berkas pengajuan dikembalikan ke PT Bintang Raya Lokalestari selaku pihak pemohon. Dalam data mutakhir pada 11 Februari 2021, ada 15 KEK yang tersebar di Indonesia, di mana belum memasukkan kawasan Cikidang atau Sukabumi.
Berita Terkait
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang
-
Duel Maut Petani Sukabumi vs King Kobra 4 Meter: Sama-sama Tewas, Ular Tertancap Tongkat
-
Fakta-fakta Gempa Sukabumi dan Bogor: 29 Kali Gempa Susulan, Sesar Aktif Jadi Pemicu
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bukan Hanya Polisi, Sosok-sosok Ini Turut Amankan Malam Natal di Kabupaten Bogor
-
Kukuhkan Guru Besar ke-18, Prof Syaiful Soroti Solusi Macet dan Transportasi Cerdas
-
BRI Pastikan Transaksi Lancar Selama Nataru Lewat 1,2 Juta Agen BRILink dan BRImo
-
Ada Keripik Pisang di Tumpukan Ganja yang Dibakar Kejari Bogor, Ternyata Ini Isinya!
-
Penampakan Pemusnahan Barang Bukti di Kejari Bogor: Sabu Diblender, Sajam Dipotong Mesin