Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 14 Juni 2021 | 13:26 WIB
Sandiaga Uno di Desa Wisata Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

SuaraBogor.id - Pegiat Media Sosial Denny Siregar sindir Sandiaga Uno, kaitan usulan Menparekraf soal dana biaya testing Covid-19.

Menparekraf Sandiaga Uno mengusulkan agar biaya testing Covid-19 dialihkan untuk membiayai rapid test antigen atau PCR wisatawan nusantara

Hal itu tentunya menjadi momok bagi Denny Siregar. lewat cuitannya di Twitter, Minggu 13 Juni 2021, usulan Sandiaga Uno tersebut patut dipertanyakan.

Disitat dari Terkini,id -jaringan Suara.com, pasalnya, kata Denny Siregar, dana testing Covid-19 tersebut sampai saat ini belum terserap Rp6 triliun namun malah ingin dipakai buat subsidi PCR wisatawan kaya yang mau jalan-jalan.

Baca Juga: Wali Kota Salatiga Terpapar Covid-19, Sekda: Stop Kunjungan Luar Daerah dan Studi Banding

“6 triliun rupiah dana testing yang belum terserap, eh mau buat subsidi PCR wisatawan kaya yang mau jalan-jalan. Kenapa gak buat usahawan lokal di Bali yang sedang megap-megap ya?,” cuit Denny Siregar.

Ia pun menilai, dana sebanyak Rp6 triliun tersebut sangat banyak untuk dipakai subsidi PCR wisawatan nusantara yang ingin pergi ke Bali.

“6 triliun itu banyak loh,” ujar Denny Siregar.

Denny pun lantas menyindir Sandiaga Uno yang menurutnya sejak lahir sudah kaya sehingga mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu tak memahami nasib rakyat kecil.

“Kalau sejak lahir kaya, emang susah paham rakyat kecil,” tutur Denny Siregar.

Baca Juga: 3,5 Juta Warga Jakarta Belum Percaya dengan Vaksin COVID-19

Dalam cuitannya itu, Denny Siregar juga menyertakan link artikel pemberitaan berjudul ‘Manparekraf Sandiaga Uno Usul Dana Testing Covid-19 Dialihkan untuk Biaya PCR Atau Antigen Wisatawan’.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno mengusulkan pengalihan dana biaya testing Covid-19 untuk membiayai PCR atau rapid test antigen Wisatawan Nusantara.

Sementara saat ini, salah satu syarat administrasi bagi pelaku perjalanan dalam negeri di Indonesia adalah Surat Bebas Covid-19 yang berbasis PCR atau antigen.

Lebih lanjut Sandi mengatakan, sebagai bentuk insetif atau bantuan dari pemerintah untuk membantu pemulihan ekonomi dan pariwisata di Bali, ia akan melakukan pengalihan biaya.

Sandi menerangkan, dalam kondisi ekonomi Bali pada kuartal II tahun 2021 masih akan terjadi kontraksi.

Ia juga memprediksikan kontraksi lebih dalam pada kuartal II jika dibandingkan dengan kuartal I 2021 lalu yang mencapai hingga -9,8 persen.

“Diperlukan keringan biaya testing untuk calon wisatawan yang ke Bali. Ini yang akan kita pertimbangkan sebagai bentuk insentif yang bisa kita berikan, yakni testing (biaya PCR atau antigen) yang dibebankan ke pemerintah,” ujar Sandiaga Uno dalam diskusi pariwisata bersama Ali Tourism Board (BTB) di Denpasar, Sabtu 12 Juni 2021.

Load More