SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Depok meningkat hingga 350 kasus dalam sehari. Padahal sebelumnya, hanya terjadi penambahan sekitar 100 kasus per hari.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana menyebutkan, lonjakan kasus ini didominasi oleh klaster keluarga.
Dia menilai, masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan dan kembali beraktivitas seperti biasa. Inilah yang membuat penularan Covid-19 kian tak terkendali.
“Coba lihat kepadatan lalu lintas atau di pusat-pusat keramaian, sudah seperti biasa. Contoh di sekitar setu masih ramai aktivitas padahal pol pp sudah melakukan pengawasan dan tidak boleh ada aktivitas tapi warga tetap melaksanakan aktivitas," kata Dadang, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Banten Zona Oranye COVID-19, Banyak Penularan dari Klaster Keluarga
Menurut Dia, lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir disebabkan oleh perbedaan metode penghitungan kasus.
Sebelumnya, kata Dadang, hanya hasil positif test swab PCR saja yang dihitung sebagai kasus baru. Namun saat ini, pihaknya juga menghitung hasil test rapid antigen reaktif sebagai kasus baru.
“Sekarang, data kita baik PCR maupun rapid test antigen reaktif dinyatakan positif covid. Sebelumnya hanya PCR saja,” ungkapnya.
Dadang mengatakan, perubaban penghitungan ini berdasarkan pemetaan dari Kementrian Kesehatan.
Saat ini, lanjut Dia, Kota Depok masuk dalam kategori B yang harus mempercepat testing di daerah. Sehingga hasil rapid test antigen positif, dikategorikan positif Covid-19.
Baca Juga: Tolak Wacana Pajak Pendidikan, PKS Depok: Pendidikan Harusnya Dipermudah Bukan Dipersulit
“Terutama bagi mereka yang kontak erat. Misalkan satu rumah positif, maka keluarganya itu ditracing dan dilakukan langkah pertama rapid test antigen. Jika reaktif dinyatakan positif, jika negatif nonreaktif maka dilanjutkan PCR,” pungkasnya.
Kontributor : Immawan Zulkarnain
Berita Terkait
-
Wakil Wali Kota Depok 'Rayu' DKI Jakarta: Belokin MRT ke Depok, Pak Wagub
-
Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
-
Soroti Kasus Jaksa Dibacok, KPK Bentuk Tim Khusus buat Lindungi Pegawai, Ini Tugasnya!
-
Taksiran Tarif Tukang di Jakarta, Bekasi, dan Depok 2025: Rp100 Ribu Cukup?
-
Urat Jari Putus, Detik-detik Pembacokan Pegawai Kejaksaan di Depok: Bermula Neduh di Warkop!
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Cara Kredit Kendaraan Bermotor di Bank Mandiri, Bisa Untuk Motor Bekas Atau Baru
-
10 Rekomendasi Film Action Mandarin Terbaik, Aksi Spektakuler yang Bikin Deg-degan!
-
Rekomendasi Pantai Terbaik untuk Healing Long Weekend
-
200 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Kini Contraflow Tol Jagorawi Dihentikan
-
COVID-19 Kembali Terdeteksi di Cianjur, KBB, Bogor dan Indramayu